Kementan Giat Dem Area Adaptasi Dampak Perubahan Iklim
Kementan Giat Dem Area Adaptasi Dampak Perubahan Iklim
Pilarpertanian - Dampak Perubahan Iklim (DPI) menjadi salah satu faktor pembatas dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan dan ketahanan pangan nasional. Menyikapi hal ini, Kementerian Pertanian (Kementan) terus giat melakukan upaya adaptasi DPI agar petani tetap dapat beraktivitas budidaya tanaman pangan di lahannya.
Dem Area Penanganan DPI disebut sebagai salah satu kegiatan adaptasi DPI yang dinilai berhasil memberi manfaat bagi petani. Dengan dana bantuan kegiatan Dem Area Penanganan DPI, kelompok tani dapat memanfaatkan sumber air tanah dengan membuat sumur suntik, sumur gali, atau sumur bor sesuai kebutuhan di lapangan. Selain itu, kelompok juga dapat memanfaatkan sumber air permukaan dengan membuat atau memperbaiki sarana pengairan/penampungan air. Untuk mengurangi dampak banjir, kelompok tani dapat membuat atau memperbaiki sarana pengaliran air untuk membuang genangan air dari lahan.
Tahun 2022 ini, Kementan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah mengalokasikan kegiatan Dem Area Penanganan DPI seluas 1.000 ha. “Meskipun luasannya menurun dibandingkan tahun lalu, tapi kami tetap berkomitmen untuk menjaga pengamanan produksi tanaman pangan dari gangguan DPI,” ujar Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Mohammad Takdir Mulyadi.
Saat ini di lapangan sedang dilakukan proses melengkapi dokumen sebagai persyaratan pencairan dana bantuan. “Harapan kami, dana bantuan dapat segera dimanfaatkan oleh kelompok tani sehingga petani siap menghadapi Musim Kemarau bulan April – September nanti,” tambah Takdir.
Kegiatan Dem Area Penanganan DPI ini juga dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kontribusi Kementan dalam rangka rehabilitasi daerah pasca bencana. Koordinator Penanggulangan DPI, Sri Aswita menyatakan tahun ini Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mendapat alokasi Dem Area Penanganan DPI seluas 200 ha. “Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi petani yang akhir tahun kemarin mendapat musibah terdampak erupsi Gunung Semeru sehingga petani dapat segera bertanam kembali,” imbuh Aswita.
Di tempat terpisah, ketua Kelompok Tani Sumber Makmur Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Ummar Fauzi mengungkapkan rasa syukurnya mendapatkan bantuan ini. “Semoga dengan adanya bantuan ini, kami dapat segera memperbaiki saluran irigasi dan dapat tanam lagi,” tandas Ummar saat ditemui untuk melengkapi persyaratan dokumen bantuan.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kabupaten Lumajang, Matkasan juga menyampaikan ucapan terima kasihnya karena telah mendapatkan alokasi kegiatan Dem Area Penanganan DPI. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat bermanfaat dan merupakan bentuk kepedulian dari Kementan untuk petani Lumajang,” ungkap Matkasan.
Selain di Lumajang, kegiatan Dem Area Penanganan DPI Tahun 2022 juga dialokasikan di Kabupaten Indramayu dan Garut Jawa Barat, Grobogan dan Karanganyar Jawa Tengah, Wajo dan Luwu Sulawesi Selatan, serta beberapa kabupaten rawan DPI lainnya.
Merespon hal ini, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi kembali menegaskan bahwa sesuai instruksi Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementan selalu siap mengamankan stok pangan nasional di tengah ancaman iklim ekstrem dan bencana. ”Selain mitigasi, kami juga telah menyiapkan upaya adaptasi seperti kegiatan Dem Area Penanganan DPI ini,” pungkas Suwandi.(ND)