Kementan Optimis Sasaran Sergap Maret-April Capai 3,2 Juta Ton
Kementan Optimis Sasaran Sergap Maret-April Capai 3,2 Juta Ton
Pilarpertanian - Pilar – Tim Serap Gabah Petani (Sergap) yang dibentuk Kementerian Pertanian dan bekerjasama dengan TNI AD serta Perum BULOG sudah berjalan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada periode Januari sampai 25 Maret 2017, dengan mengoptimalkan 50.000 PPL dan Babinsa/TNI sudah menyerap 754.330 ton gabah atau setara dengan 377.165 beras. Dibanding periode yang sama tahun 2016 mencapai peningkatan sebesar 419%.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagai aktualisasi kebersamaan dalam mencapai ketahanan pangan di Indonesia, Kementerian Pertanian mengadakan Acara Akselerasi Sergap, yang dibuka oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di Lapangan Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Minggu (26/3/2017).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam sambutannya, Mentan menjelaskan Akselerasi Sergap oleh Perum Bulog perlu dilakukan sejalan dengan peningkatan produsksi padi serta mengamankan harga gabah diluar kualitas. “Sejak ditetapkannya Permentan Nomor 03 Tahun 2017 awal Maret, terkait dengan HPP diluar kualitas, yaitu gabah dengan kadar air 26-30% memiliki harga beli Rp. 3.700/kg”, jelas Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Amran, produksi beras periode Maret-Agustus 2017, diprediksi meningkat. “Prediksi produksi beras sebesar 33,64 juta ton GKG, itu perlu diserap secara baik sehingga petani mendapat keuntungan yang adil dan cadangan beras di Perum Bulog meningkat,” ujar Mentan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk tercapainya target tersebut, tambah Mentan, Tim Sergap harus Intensif dalam melakukan penyerapan gabah petani, termasuk di persawahan, pemukiman serta di penggilingan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Target peserta dalam Akselerasi ini adalah mitra Bulog, Subdivre, Divre, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, dan TNI dari 8 Provinsi, sebesar 3.200.000 ton GKG. Dengan rancangan sasaran periode Maret terhitung tanggal 26 – April 2017 yang tertinggi hingga terendah, yaitu Jawa Timur sebesar 776.701 ton GKG, Jawa Barat sebesar 600.133 ton GKG, Jawa Tengah sebesar 484.732 ton GKG, Sulawesi Selatan sebesar 396.064 ton GKG, Nusa Tenggara Barat sebesar 336.396 ton GKG, Lampung sebesar 302.622 ton GKG, Sumatera Selatan sebesar 164.625 ton GKG, serta Banten sebesar 138.724 ton GKG.(Bondan)