Kementan Pacu Tanam Kedelai Manfaatkan Lahan Sekitar Hutan Di Kuningan
Kementan Pacu Tanam Kedelai Manfaatkan Lahan Sekitar Hutan Di Kuningan
Pilarpertanian - Kementerian Pertanian bersama Bupati Kabupaten Kuningan melakukan gerakan Tanam Kedelai di lahan LMDH Gunungsari Kuningan, Jawa Barat di lahan masyarakat disekitar hutan yang bekerja sama dengan perhutani wilayah Jawa Barat. Kedelai bantuan Kementan kembali ditanam di Kabupaten Kuningan dengan pemanfaatan lahan perhutani. Penanaman 1.165 hektar lahan yang tersebar di 12 Kecamatan dengan 53 Poktan, menerima bantuan pemerintah pusat yang disalurkan Direktorat Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
Mulyono, Koordinator Kedelai Direktorat Aneka Kacang dan Umbi, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian berharap pertanaman kedelai bantuan pemerintah pusat kiranya dapat dimanfaatkan. “Kedelai kuningan sudah sampai Timur Tengah dan sudah di ekspor“ ujar Mulyono. Lebih lanjut Mulyono menjelaskan, Kabupaten Kuningan mempunyai potensi luar biasa bisa tanam 2x dalam satu tahun. Mulyono, merinci bantuan yang disalurkan TA. 2021 berupa benih, Rhizobium, Pupuk NPK non Subsidi, Herbisida/Pestisida, dan Pupuk hayati Cair. “Hingga Oktober tahun ini realisasi pertanaman kedelai mencapai 655 ha dari 1.165 ha total bantuan yang disalurkan, sedang sisanya akan dilakukan penanaman pada November dan Desember ini diharapkan tuntas“ terang Mulyono.
Kegiatan ini dilakukan bersama bupati Kuningan dilaksanakan penanaman di lahan masyarakat disekitar hutan yang bekerja sama dengan perhutani wilayah Jawa Barat.
Lahan yang dikelola kelompok LMDH merupakan salah satu sinergitas pemanfaatan lahan perhutani untuk penanaman tanaman pangan, kegiatan ini diharapkan menjadi contoh untuk masyarakat disekitar hutan daerah lainnya, karena dengan memanfaatkan lahan sekitar hutan menjadi potensi peningkatan produksi kedelai nasional di luar lahan baku sawah dan lahan kering. Seperti yang kita ketahui, bahwa Indonesia masih sangat tergantung dengan kedelai impor, sehingga diharapkan kedelai nasional terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan kedelai nasional dan mengurangi ketergantungan impor bahan pangan yang menjadi tupoksi Kementan sesuai arahan Menteri Pertanian.
Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan & Ekonomi dan merangkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Beni Prihayatno kebutuhan kedelai sangat tinggi dan ini harus menjadi perhatian kita, “Saya berterima kasih sekali dengan adanya program gerakan tanam kedelai dengan sinergi kerja sama yang baik dari Kementerian Pertanian dapat memenuhi kebutuhan kedelai“ kata Beni.
Puhun yang mewakili pengurus 9 Kelompok LMDH penerima bantuan kedelai, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang sudah memperhatikan masyarakat disekitar hutan dan akan mendorong seluruh kelompok untuk bekerja keras dan bekerja bersama agar bantuan pemerintah yang diterima saat ini dapat menunjang perekonomian masyarakat tani disekitar hutan dan berharap, ”Kiranya pemda dapat membantu dengan mencarikan offtaker yang akan menampung hasil panen petani LMDH dengan harga yang normal“ harapnya.
Kabupaten Kuningan punya 28 rb ha lahan dan siap menampung dan sudah ada disini paket lengkap. “Tidak perlu khawatir karena ini tahap awal bagaimana kita meyakinkan masyarakat bahwa produknya sudah ada yang menampung. Mari semua petani sambut niat baik pemerintah“ tambahnya.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyampaikan pihaknya saat ini tengah menggenjot produksi dalam negeri, langkah tersebut dilakukan untuk mengamankan stoknya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. “Ini bisa kita tanam di lahan apa saja“ tutur Suwandi. Lebih lanjut Suwandi berharap, “Kita harapkan produktivitas bisa ditingkatkan, selama ini kuncinya ada di benih. Dengan pengawalan ketat, jadi tanamnya di lahan kering sebagian tumpang sari dengan jagung kemudian tebu dan juga di tanaman kelapa sawit yang sebelum 4 tahun,” terangnya.
Pada kesempatan ini, dilakukan penandatanganan MOU pembelian hasil panen kedelai yang dilakukan oleh 9 LMDH dengan off taker CV. Sinar Agro Jaya Iwan dan disaksikan oleh staf khusus Bupati bidang pembangunan ekonomi. “MOU bertujuan membantu para petani dalam rangka membantu penjualan hasil dan melakukan proses olahan dan sudah MOU dengan Gakoptindo (gabungan tahu tempe Indonesia)“ jelasnya.(ND)