Kementan Pastikan Produksi Beras Naik, Stok Beras Aman Hingga 2022
Kementan Pastikan Produksi Beras Naik, Stok Beras Aman Hingga 2022
Pilarpertanian - Kementerian Pertanian memastikan stok beras aman hingga 2022, berdasarkan rilis data BPS, stok beras diperkirakan akan surplus 1,25 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2021.
“Alhamdulilah berdasarkan metode Kerangka Sample Area (KSA) yang digunakan oleh BPS, produksi padi tahun ini diperkirakan mencapai 55,67 juta ton GKG” ucap Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan. Suwandi menambahkan, keberhasilan ini tidak lepas dari peran upaya Kementan di bawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk tampil all out dalam menjaga swasembada beras yang telah diraih.
“Peningkatan produksi gabah pada tahun 2022 sebesar 2,31 persen dibanding 2021 ini berkat penerapan program terobosan. Yakni peningkatan indeks pertanaman, perluasan areal tanam baru di lahan kering, peningkatan produktivitas, penggunaan benih unggul dan menggerakkan pupuk alami.” tuturnya.
“Selain itu, program Kementan pun fokus pada menekan serangan hama penyakit dan dampak perubahan iklim, penerapan mekanisasi alsintan salah satunya melalui taksi alsin combine dan adanya program komando strategi penggilingan (Kostraling) yang mengaktifkan penanganan pasca panen gabah sehingga beras yang dihasilkan berkualitas tinggi,” tambah Suwandi.
Peningkatan produksi padi tidak bisa dilepaskan dari peningkatan luas panen padi nasional. Setianto, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa menyebutkan, luas panen padi nasional tahun 2022 mencapai 10,61 juta hektare (ha). Capaian luas panen tersebut menandakan akan adanya peningkatan sebesar 1,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya seluas 10,41 juta hektare. Kenaikan tersebut didorong dari kenaikan luas panen pada 2022 secara year on year (Y-on-Y) yang disumbang dari 3 provinsi produksi padi paling signifikan yang berasal dari Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat.
“Ketiga provinsi tersebut masing-masing mengalami peningkatan sebesar 81,19 ribu hektar atau 5,06 persen,” ujar Setianto dalam Berita Resmi Statistik, Senin, 17 Oktober 2022. Dengan demikian, BPS memperkirakan luas panen padi di sepanjang 3 bulan ke depan, yakni Oktober-Desember mampu mencapai 1,91 juta ha, meningkat 0,27 juta hektar atau naik 16,45 persen. Angka tersebut jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan realisasi luas panen periode tahun lalu yang hanya 1,64 juta hektar.
“Jadi potensi 3 bulan ke depan ini memang perlu dijaga agar tidak terjadi penurunan yang signifikan dikarenakan kondisi iklim selama periode Oktober sampai dengan Desember nanti cukup intens,” katanya.
Bila dikonversikan, maka produksi beras untuk konsumsi pangan penduduk pada tahun ini diperkirakan sekitar 32,07 juta ton. ”Terdapat peningkatan sebanyak 718,03 ribu ton atau 2,29 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 31,36 juta ton,” sebutnya.(PW)