Pilarpertanian - Pilar – Indonesia merupakan salah satu negara dengan biodiversitas terbesar di dunia. Untuk itu perlu adanya kerjasama berkelanjutan di tingkat komunitas, daerah, dan negara agar konservasi dan pemanfaatan SDG berkelanjutan terselenggara maksimal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal tersebut disampaikan Kepala BB Biogen, Mastur PhD saat memberikan sambutan dan membuka acara Workshop for Conservation and Exchange of Plant Genetic Resources for Food and Agriculture (PGRFA) di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin (16/7/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Mastur, kerjasama antar negara se-ASEAN perlu dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah yang berdampak pada pembangunan pertanian dan perdesaan yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita (Indonesia dan negara se-ASEAN) perlu bekerjasama untuk mengatasi masalah yang ada di kawasan ASEAN. Percepatan pemanasan global telah mendorong kita, tidak hanya untuk menekan laju pemanasan global tetapi juga beradaptasi menghadapi dampaknya,” ujar Mastur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mastur juga menyebutkan bahwa modernisasi pertanian yang cepat, perubahan selera konsumen, populasi perkotaan yang meningkat cepat, pembangunan infrastruktur, dan masalah kemiskinan serta kurangnya pilihan terhadap usaha ekonomi rakyat menjadi penyebab utama penurunan keanekaragaman hayati.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Oleh karena itu semua pemerintah di kawasan ASEAN diharapkan mampu mengembangkan varietas tanaman baru yang tahan terhadap tekanan biotik dan abiotik yang disebabkan oleh pemanasan global.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Workshop for Conservation and Exchange of PGRFA merupakan rangkaian dari tiga workshop yang biayai oleh “Project Capacity Building Regarding Consevation and Sustainable Use of Plant Genetic Resources for Food and Agriculture in ASEAN” tahap dua.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kegiatan workshop ini dilaksanakan oleh BB Biogen dengan dukungan Mitsubishi UFJ Research and Consulting, Jepang. Acara yang berlangsung sejak 16 hingga 19 Juli ini diikuti oleh perwakilan dari negara se-ASEAN seperti Malaysia, Filipina, Laos, Vietnam, dan Thailand serta negara tetangga seperti Timor Leste.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas para peneliti dalam melestarikan dan mengembangkan Sumber Daya Genetik. (MS)