Kukuhkan 2000 Duta Petani Milenial, Mentan Nyatakan Pertanian Tak Pernah Ingkar Janji
Kukuhkan 2000 Duta Petani Milenial, Mentan Nyatakan Pertanian Tak Pernah Ingkar Janji
Pilarpertanian - Kegiatan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh sekaligus Pengukuhan 2000 Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) resmi dibuka pada hari ini (6/7). Tidak tanggung-tanggung kegiatan dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Dalam arahannya Presiden Joko Widodo berpesan kepada seluruh insan pertanian Indonesia agar mampu berkompetisi di tingkat internasional. Menurutnya persaingan produk pertanian kini sudah lintas negara. Petani harus kompetitif dalam ketrampilan teknis, kompetitif dalam memanfaatkan teknologi, dan kompetitif mengembangkan model bisnis serta manajemen
“Saya minta kepada parapenyuluh untuk terus belajar meningkatkan ketrampilan teknis dan manajemen, terus belajar bersama petani, dengan koneksi internet yang tersedia, Saudara jangan menunggu diklat untuk belajar, Saudara harus aktif belajar sendiri bersama masyarakat,” pesan Presiden Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga turut mengapresiasi capaian sektor pertanian selama pandemi Covid 19 ini. Tercatat pada tahun 2020 sektor pertanian berhasil tumbuh sebesar 1,75% dan pada Triwulan I tahun 2021 tumbuh positif sebesar 2,95%.
“Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-bainya. Kita hars membangun kemandirian pangan Indonesia dan kesejahteraan petani harus bisa meningkat secara signifikan. Menjadikan petani sebagai profesi yang menjanjikan dan mensejahterakan agar generasi muda tertarik dan berminat berkecimpung di dalamnya,” kata Jokowi.
Senada dengan pernyataan Presiden, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo turut menyatakan bahwa pertanian adalah pilihan yang tepat dalam upaya menghadirkan kekutan negara dan pemulihan ekonomi dalam kondisi pandemi yang tengah berlangsung.
“Negara indonesia adalah negara ke 4 terbesar di dunia, kita punya 273 juta masyarakat, anugerah alam yang tak pernah putus, sehingga yang paling siap menghadapi kemajuan negeri ini adalah pertanian. Dan terkait turbulensi dunia akibat pandemic covid, yang paling pasti bisa menjawab tantangan ini adalah pertanian,” tegas SYL.
Lebih lanjut SYL menyatakan bahwa hal tersebut hanya dapat dicapai jika tersedia SDM pertanian yang berkualitas dan adanya regenarasi pertanian.
“Petani muda harus diajak, inilah lapangan kerja yang terbuka saat ini, yang tersedia dihadapanmu. Kenapa tidak masuk? Orang jelas janjinya kok, jelas menguntungkan, kamu belum tau aja, kamu belum coba saja. Belum pernah saya melihat pertanian yang dilakukan secara baik dan benar membuat orang mengalami kerugian dan kesulitan, karena pertanian tidak pernah ingkar janji,” tandasnya di depan seluruh peserta pelatihan.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi dalam laporannya menyatakan bahwa Kegiatan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh yang mengangkat tema tema Pendampingan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini telah berhasil menjaring 1,5 juta lebih peserta dan 2000 Petani Milenial yang akan didapuk menjadi DPA/DPM.
“Lebih dari 1,5 juta telah bergabung dalam pelatihan, yang akan dilakukan secara bertahap terus sehingga dapat tergarap semua, dan sudah lakukan seleksi 2000 dari seluruh pelosok indonesia,” lapornya.
Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) turut berkontribusi menyukseskan kegiatan tersebut. Berdasarkan Keterangan Direktur Polbangtan YoMa yang disampaikan melalui Sujono selaku Wakil Direktur I, pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi DIY dan BPP se DIY untuk menyiapkan peserta pelatihan dan penjaringan DPM/DPA.
“Dibawah wilayah kordinasi kami tercatat sebanyan 17,699 Petani dan Penyluh se DIY yang terdaftar menjadi peserta serta sebanyak 42 petani muda DIY dan 145 petani muda Jawa Tengah menjadi bagian dari 2000 DPM/DPA yang dikukuhkan hari ini,” ujar Sujono.HG