Lakukan Panen, Peran Kostratani Dalam Pertanian Tak Diragukan
Lakukan Panen, Peran Kostratani Dalam Pertanian Tak Diragukan
Pilarpertanian - Meskipun masih dalam situasi pandemi covid-19, petani tetap berusaha untuk melakukan aktivitas pertanian guna mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI dalam banyak kesempatan bahwa seluruh insan pertanian harus turun ke lapangan, tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia.
Di kesempatan berbeda, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus berupaya meningkatkan peran Kostratani menjadi pusat data dan pusat gerakan pembangunan pertanian, sehingga dapat mendukung petani meningkatkan produktivitas pertanian. Pembangunan pertanian akan lebih mudah dilakukan dengan adanya dukungan generasi milenial. “Salah satu peran penting Kostratani adalah menumbuhkan petani milenial. Caranya, dengan peningkatan kapasitas pemuda perdesaan di bidang pertanian, juga pengembangan wirausahawan muda perdesaan,” tukas Dedi.
Demikian juga yang dilakukan oleh petani dan penyuluh di Desa Tambak Anyar Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan yang dilakukan pada Senin (31/8) yaitu melakukan pengubinan untuk tanaman padi dilanjutkan dengan panen. Pengubinan merupakan istilah yang digunakan statistik dalam melakukan sampling atas panen sehingga didapatkan perkiraan hasil panen yang cepat.
Menurut Zakiah, SP, penyuluh pertanian yang memimpin pelaksanaan ubinan, pengubinan dilakukan pada lahan seluas 1 ha dengan varietas padi lokal Siam Adil.
Zakiah juga menambahkan, perkiraan panen dari hasil ubinan sebanyak 5,1 ton perhektar.
“Produktivitas yang dihasilkan dirasa masih kurang, hal ini diduga karena penggunaan varietas yang terus menerus digunakan tanpa melalui penangkaran. Sehingga produktivitas semakain rendah.”
Muhammad Nurudin, S.Pt selaku koordinator BPP Kostratani Martapura Timur menyarankan kepada penyuluh pertanian setempat dan petani pada umumnya agar varietas Siam Adil mulai ditangkarkan atau membeli benih baru dengan varietas yang sama.
“Penggunaan varietas Siam Adil sudah tepat untuk mengatasi burung pemakan padi, karena daun varietas ini menutupi malai padi, sehingga meminimalisir kehilangan akibat dimakan burung. Namun bukan berarti varietas ini digunakan terus-menerus tanpa ada upaya penangkaran”
Hal yang menarik dari kegiatan panen ini karena pemanen merupakan kaum hawa, sehingga dilakukan dengan alat panen manual. Kelompok tani ini beranggotakan perempuan-perempuan tangguh yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT) Tigaron, yang diketuai oleh sosok yang bernama Lilis Setiawati.(ND)