Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

10 November 2025

Mentan Amran Apresiasi Pejuang Pertanian Sebagai Pahlawan Masa Kini

Mentan Amran Apresiasi Pejuang Pertanian Sebagai Pahlawan Masa Kini
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Saat Menjadi Keynote Speaker dalam Acara Reuni Akbar Alumni ITS di Graha ITS, Surabaya, Jawa Timur.
10 November 2025

Mentan Amran Apresiasi Pejuang Pertanian Sebagai Pahlawan Masa Kini

Pilarpertanian - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan apresiasi kepada seluruh pejuang di bidang pertanian, mulai dari petani, penyuluh, hingga para inovator teknologi, sebagai pahlawan masa kini yang berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Menurut Mentan Amran, makna kepahlawanan harus dimaknai secara lebih luas dan kontekstual. Tidak hanya mereka yang berjuang di medan perang, namun juga mereka yang bekerja keras untuk mewujudkan kedaulatan pangan bangsa.

“Kita perlu memberi makna baru terhadap istilah pahlawan. Siapa saja, termasuk para alumni ITS yang hadir hari ini, memiliki kesempatan menjadi pahlawan di bidangnya masing-masing,” ujar Amran usai menjadi keynote speaker dalam acara Reuni Akbar Alumni ITS di Graha ITS, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (9/11/2025).

Pada kesempatan tersebut, Mentan Amran meminta para alumni ITS yang bergerak di bidang pertanian untuk mengangkat tangan. Di luar dugaannya, terdapat sekitar tujuh orang yang aktif berkontribusi dalam pengembangan inovasi teknologi pertanian, meskipun tidak memiliki latar belakang akademik di bidang tersebut.

“Ketujuh orang ini juga termasuk pahlawan pertanian. Begitu pula dengan para petani dan penyuluh yang tanpa lelah berjuang di lapangan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ujar Amran.

Mentan Amran menjelaskan, pemberian makna pahlawan yang lebih luas merupakan bentuk apresiasi untuk menumbuhkan semangat berinovasi dan berkarya di bidang pertanian. Ia menegaskan, mekanisasi dan inovasi teknologi pertanian merupakan keniscayaan untuk mencapai target swasembada pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Lebih lanjut, Mentan Amran menyoroti kondisi global yang saat ini menghadapi ancaman krisis pangan. Berdasarkan data World Food Programme (WFP) tahun 2024, lebih dari 295 juta orang di 53 negara mengalami situasi pangan akut. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, di mana sekitar 2,33 miliar orang menghadapi tingkat food insecurity moderat hingga parah.

“Untuk menghadapi potensi ancaman pangan tersebut, Presiden Prabowo meminta saya bekerja total agar bangsa ini benar-benar berdaulat secara pangan. Saya langsung tancap gas menjalankan misi suci negara dalam menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan,” tegas Mentan Amran.

Ia menambahkan, kedaulatan pangan harus diwujudkan agar Indonesia tidak terus bergantung pada impor berbagai komoditas. Hasil kerja keras tersebut mulai terlihat nyata, di mana sepanjang Januari hingga Desember 2025, produksi beras nasional mencapai 34,77 juta ton, naik 4,14 juta ton atau 13,54 persen dibanding periode sebelumnya.

Selain itu, hingga akhir Oktober 2025, cadangan beras pemerintah (CBP) tercatat mencapai 3,9 juta ton. Capaian ini, menurut Amran, merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran pertanian serta sinergi lintas instansi tanpa ego sektoral.

“Semua ini merupakan hasil kerja bersama yang solid dan terukur. Kita fokus, tegas, dan bekerja nyata untuk menjadikan Indonesia berdaulat pangan,” tutupnya.(BB)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *