Mentan: ASN Kementan Harus Mampu Inovasi Proyek Perubahan
Mentan: ASN Kementan Harus Mampu Inovasi Proyek Perubahan
Pilarpertanian - Keberhasilan pimpinan ditentukan pola kepemimpinan. Mengajak dan mendorong ‘mesin organisasi’ bekerja maksimal, karena proses tidak akan mengkhianati hasil seperti halnya hasil produksi pertanian.
“Keberhasilan pimpinan dari bawah, terakumulasi pada pimpinan. Kapasitasnya terukur dari sensitivitasnya serta mampu mengkritisi diri sendiri untuk mendorong mesin organisasi membuat terobosan,” kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di Ciawi – Bogor, Selasa (9/12) saat menutup Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, Angkatan XVII.
Dia mengingatkan bahwa tujuan kegiatan PKN selama 17 pekan untuk peningkatan kapabilitas SDM para pimpinan kementerian dan lembaga negara. Memimpin perubahan dengan beragam inovasi demi meningkatkan produktivitas secara menyeluruh, khususnya di Kementerian Pertanian.
“Pemimpin memiliki tanggung jawab besar. Jabatan semuanya berasal dari Tuhan. Harus bertanggung jawab terhadap semuanya. Pimpinan juga seorang dirjen, harus bisa mengarahkan dan mengambil keputusan khususnya kebijakan,” kata Mentan Syahrul.
Mentan Syahrul mengingatkan bahwa ASN harus memiliki kompetensi leadership mumpuni dan wajib menjadi role model perubahan dalam pembangunan perkonomian, khususnya pembangunan pertanian berkelanjutan.
“Berpikir cerdas dan tepat. Bertindak responsif dan inovatif menjadi motor penggerak perubahan. Ini yang dibutuhkan negara dari aparat yang memiliki leadership mendukung pembangunan nasional,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, PKN II dibuka oleh Mentan Syahrul di tempat yang sama pada 12 Agustus lalu. Diikuti 36 peserta dari Kementan, tiga dari Kemendag dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dua dari Kemendes, dan enam pejabat pemerintah provinsi.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan Syahrul meninjau Pameran Inovasi Proyek Perubahan (Proper) didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dan dipandu Kapusluh Leli Nuryati sebagai peserta pameran PKN II.
Dedi Nursyamsi mengapresiasi Leli Nuryati, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (Pusluhtan) sebagai salah satu dari 12 peserta PKN II yang menyelesaikan pelatihan dengan kategori ‘sangat memuaskan’ dari 59 peserta PKN II Angkatan XVII.
Selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian – Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa PKN II Angkatan XVII berupaya menghasilkan pemimpin yang menghadirkan perubahan serta menguasai manajemen kritis.
“Pemimpin berkualitas akan menawarkan solusi hingga terobosan luar biasa. Inovasi dan kreativitas yang dimiliki akan menawarkan terobosan penting,” kata Dedi.
Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi dari Lembaga Administrasi Negara RI (LAN) Basseng mengatakan pola pelatihan diubah. Selain fokus dengan beragam materi pelatihan, peserta juga tetap menjalankan tugas dan aktivitas sehari-hari.
“Tujuannya agar peserta menghasilkan inovasi riil di lingkup kerja masing-masing. Mereka tetap bekerja normal. Kalau sebelumnya, 100 persen fokus pelatihan sehingga peserta mampu hasilkan perubahan dan tanggap pada krisis,” kata Basseng dalam sambutannya mewakili Kepala LAN RI, Adi Suryanto.
Pelatihan fokus pada empat materi yakni tata kelola diri, pengambilan keputusan strategis, manajemen strategis dan aktualisasi kepemimpinan hingga aktualisasi program.
Giri Suprationo dari KPK mengaku puas pada pelatihan PKN II. “Senang bertemu peserta dari kelembagaan lain. Tahu tujuan hidup dan dapat belajar dengan baik.” (LA/ND)