Mentan Melepas Ekspor Perdana Pakan Ternak Trytophan Granule ke Asia dan Eropa
Mentan Melepas Ekspor Perdana Pakan Ternak Trytophan Granule ke Asia dan Eropa
Pilarpertanian - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perdana produk asam amino untuk pakan ternak berupa Trytophan Granule sebanyak 327 metrik ton ke tujuh negara di Asia dan Eropa.
Produk dengan nilai mencapai Rp. 22,5 miliar ini berhasil menembus pasar baru di Vietnam, India, Jerman, Inggris, Polandia, Belanda dan Perancis.
“Saya mengapresiasi pencapaian dari PT CJ Indonesia, walau di masa pandemi mampu menembus pasar ekspor baru. Pencapaian yang luar biasa,” kata Mentan SYL saat melepas ekspor di kantor PT CheilJedang Indonesia, Pasuruan (3/11).
Sebagai informasi, asam amino adalah bagian terkecil dari struktur protein. Sebagai bentuk paling kecil dari protein inilah yang dapat memudahkan penyerapan bahan pangan atau pakan pada makhluk hidup sehingga menjalankan fungsinya dengan lebih baik.
PT CJI adalah perusahaan bioteknologi bermodal asing dari Korea yang telah mengawali bisnisnya di Indonesia sejak tahun 1988 dan telah memiliki enam jaringan bisnis masing-masing bioteknologi, feed dan livestock, food, logistik dan entertainment. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan pak Menteri, apalagi feed additive ini masih dalam kewenangan Kementan.
Harapannya, kami dapat memberikan dampak terhadap perekonomian melalui peningkatan ekspor,” kata Direktur Utama PT CJI, Shin Hee Sung.
Tryptophan granule sendiri merupakan produk baru yang dikembangkan pihaknya guna menjawab permintaan pasar global khususnya untuk produk asam amino pakan ternak dan hewan yang lebih kompetitif baik harga dan ramah lingkungan, imbuh Sung.
Potensi Industri Bioteknologi
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil yang turut mendampingi Menteri Pertanian bersama dengan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Direktur Jenderal Perkebunan, Direktur Jenderal Tanaman Pangan serta Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian menyampaikan bahwa dari data dari sistem perkarantinaan, IQFAST, sepanjang tahun 2020 PT CJI telah rutin melakukan ekspor asam amino berupa Lyson sulfat. Dengan total 10,632 ribu ton senilai Rp. 133,4 miliar ke 17 negara. “Alhamdulillah ekspornya rutin dan kini dapat bertambah ragamnya,” kata Jamil.
Pengembangan industri bioteknologi pertanian menjadi perhatian Kementerian Pertanian, terlebih orientasi dari usaha ini selain dapat memenuhi kebutuhan domestik, 90% produknya berorientasi ekspor. “Negara kita dengan tanah yang subur, hujan yang cukup dan memiliki keragaman hayati yang besar. Menjadikan kita sebagai negara yang paling potensial dalam pengembangan bioteknologi. Ini yang harus kita dukung bersama,” pungkas SYL.(PW)