Mentan SYL : Panen Padi di Pinrang, Lampaui Target Produksi Nasional
Mentan SYL : Panen Padi di Pinrang, Lampaui Target Produksi Nasional
Pilarpertanian - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan Panen Raya Padi di areal persawahan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Minggu (16/04/2023).
Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Menteri Pertanian dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan nasional dan persiapan menjelang Lebaran. Ke depan, SYL berharap Pinrang menyiapkan lahan seluas 1.000 Hektare untuk pengembangan padi, Biosaka dan juga pembangunan Rice Milling Unit (RMU). SYL juga mengapresiasi panen raya di Pinrang yang menjadi bagian dari pemenuhan kebutuhan pangan nasional. “Syukur Alhamdulillah selama tiga tahun saya di Kementan, hampir 283 juta orang makannya penduduk ini harus saya jamin”, ungkapnya.
Kabupaten Pinrang ini memiliki luas baku sawah 48.811 hektare dengan Varietas Inpari 32 dan Indeks Pertanaman IP: 200, produktivitas ubinan BPS 8,0 ton/ha dan biaya produksi Rp. 9,7 juta per hektare.
Pada kesempatan ini, Bupati Pinrang, H. A. Irwan Hamid mengucapkan apresiasi atas dukungan yang terus-menerus dari Kementerian Pertanian RI sehingga Pinrang dapat melampaui target produksi nasional. Bupati Pinrang mengharapkan selalu bantuan dari kementan RI. “Atas nama Pemerintah Daerah kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Menteri dan seluruh Pejabat Eselon Satu atas bantuannya selama ini,” ucapnya.
Di lokasi yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa Pemerintah saat ini terus memacu produksi untuk menghadapi berbagai tantangan global. Di antaranya melaksanakan early warning sistem antisipasi dini, adaptasi dan mitigasi yang dimulai melalui mapping wilayah langganan dampak perubahan iklim maupun hama penyakit tanaman.
“Kami terus bekerja keras dalam meningkatkan produktivitas. Terutama melakukan antisipasi dalam menghadapi cuaca buruk. Tapi kami yakin produksi kita di masa tanam yang akan datang akan terus meningkat,” jelasnya.
“Dan sesuai arahan Bapak Mentan, maka setelah panen di Pinrang ini dilakukan percepatan tanam, membuat model pengembangan padi presisi skala 1.000 hektar, didukung dengan pendataan poligon masing-masing petani berbasis aplikasi online, memastikan kesiapan saprodi, alat mesin pertanian, hemat pupuk kimia sintesis, gunakan pupuk organik, Biosaka dan praktek ramah lingkungan, offtaker untuk petani akses KUR serta kemitraan hilirisasi hingga pasar, disini ada kepastian harga dan pasar bagi petani. Tata kelola skala 1.000 hektar dalam satu manajemen dan dipantau secara online sehingga menghasilkan kualitas produksi yang lebih baik. Konsepsi pertanian presisi ini diharapkan menjadi pendongkrak eksponensial dan diaplikasikan di beberapa daerah terpilih termasuk di Jawa Tengah, Jawa Timur dan lainnya, ” pungkasnya.(BB)