Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

05 April 2021

Menteri Pertanian Coaching Penyuluh Pertanian PPPK

Menteri Pertanian Coaching Penyuluh Pertanian PPPK
Foto : Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan arahan kepada 9.514 orang penyuluh pertanian yang dilaksanakan secara offline dan online.
05 April 2021

Menteri Pertanian Coaching Penyuluh Pertanian PPPK

Pilarpertanian - Penyuluh Profesional, berdaya saing dan berjiwa wirausaha siap tingkatkan produktivitas dan nilai tambah pertanian. Ciawi, Jawa Barat.

Kementerian Pertanian telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian, yaitu Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern. Arah kebijakan ini menjadi pedoman untuk bertindak cerdas, tepat dan cepat bagi jajaran Kementerian Pertanian.

Pedoman tersebut juga dimanfaatkan untuk mencapai kinerja yang lebih baik, mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, memanfaatkan teknologi mutakhir dan korporasi petani melalui optimalisasi Peran Penyuluhan dalam Pendampingan Program Swasembada Pangan di Tingkat Kostratani (BPP) dan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP).

Hal ini dikatakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat memberikan arahan pada Coaching Penyuluh Pertanian yang dilaksanakan secara offline dan online, Senin (5/4/2021).

Sebanyak 9.514 orang penyuluh pertanian yang baru saja diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mengikuti kegiatan ini secara tatap muka dan juga online. Check on instruct yoga.

Mentan SYL mengatakan, keberadaan penyuluh sangat vital. Khususnya dalam melakukan pembinaan kepada petani guna memastikan penerapan teknologi pertanian yang direkomendasikan, memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani.

Juga memfasilitasi pengembangan kemitraan dengan pelaku usaha, meningkatkan akses petani terhadap modal, prasarana dan sarana pertanian serta pasar.

Menurutnya, hal ini bermuara pada peningkatan produksi dan produktivitas, peningkatan kualitas dan kontinuitas produksi, usaha tani yang berorientasi bisnis, serta penguatan kelembagaan petani menjadi kelembagaan ekonomi menuju korporasi berbasis kawasan.

“Kegiatan pembinaan tersebut dilakukan melalui pengawalan dan pendampingan Penyuluh Pertanian secara optimal serta dukungan beberapa program Kementerian Pertanian, khususnya pada program Pengembangan Komando Strategi Pembangunan Pertanian tingkat Kecamatan (Kostratani),” ujar Mentan.

Menteri Pertanian dengan tegas juga menyampaikan penyuluh pertanian adalah garda terdepan pembangunan pertanian nasional, untuk itu kesejahteraan penyuluh harus diperhatikan guna memaksimalkan perannya dalam mendampingi petani dalam rangka menjaga stabilitas pangan nasional.

“Pengangkatan Penyuluh Pertanian yang berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari THL-TBPP merupakan upaya yang telah kita perjuangkan sejak lama, sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2020 yang merupakan perubahan atas Peraturan sebelumnya (Nomor 2 Tahun 2019) tentang Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Guru, Dosen, Tenaga Kesehatan, dan Penyuluh,” ungkap Mentan SYL.

Ditambahkannya proses seleksi penyuluh pertanian PPPK tidaklah mudah. Calon PPPK harus melalui beberapa tahapan, mulai dari seleksi administrasi hingga penetapan Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) PPPK. Oleh sebab itu, saya sangat mengapresiasi upaya kerja keras para penyuluh pertanian PPPK untuk bisa sampai ke titik ini.

Mentan juga menyampaikan ucapan selamat kepada para THL-TBPP yang telah lulus dan diangkat menjadi penyuluh pertanian PPPK.

“Saya percaya dan yakin bahwa para penyuluh pertanian PPPK dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara amanah sehingga tujuan pembangunan pertanian dapat tercapai,” sambung Mentan SYL.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia Pertanian (BBPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan Coaching Penyuluh Pertanian PPPK diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian, khususnya PPPK, guna mengoptimalkan kegiatan pembinaan, pengawalan dan pendampingan kepada petani.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan PPPK mampu menjadi ASN yang profesional, mandiri dan berdaya saing, serta responsif dalam pelaksanaan tugasnya agar mampu memecahkan permasalahan petani di lapangan sesuai disiplin ilmu pengetahuan yang dimiliki, metodologi dan teknis analisis yang tepat sesuai potensi wilayah masing-masing,” katanya.

“Diharapkan nantinya penyuluh pertanian juga harus cepat, cermat, akurat, memiliki target yang jelas, mampu bekerja sama, taat aturan, dan siap serta memiliki kemampuan dalam menghadapi perkembangan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut perubahan yang dinamis,” sambung Dedi.(MK)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *