Merubah Lahan Rawa Menjadi Lahan Sawah
Merubah Lahan Rawa Menjadi Lahan Sawah
Pilarpertanian - Pilar-Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian telah berhasil merubah lahan rawa menjadi lahan sawah produktif di Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dirjen PSP Pending Dadih Permana, Rabu (18/10/2017) meninjau langsung pembuatan tanggul pengairan lahan rawa di Desa Soak Batok Kec.Indralaya Utara Kab.Ogan Ilir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di Desa Soak Batok; ada seluas 416 hektar lahan rawa lebak yang sedang proses pengerjaan
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
optimalisasi menjadi lahan sawah. Sebagian sudah dapat ditanami padi dan sebagian dalam pengerjaan pembuatan tanggul dan saluran air.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Dadih Permana, di Sumatera Selatan tahun 2017 akan dilakukan optimalisasi lahan rawa (lahan suboptimal) seluas 3000 hektar terutama di Kab.Ogan Ilir dan Kab.Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Optimalisasi lahan rawa menjadi lahan sawah mendapat bantuan dari pemerintah. Dana bantuan pemerintah tersebut disalurkan langsung ke rekening kelompok tani”, jelas Dadih Permana.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selanjutnya kata Dirjen, kelompok tani melakukan pertemuan untuk menyusun RUK (Rencana Usaha Kelompok) untuk optimalisasi lahan. Dalam menyusun RUK, kelompok tani didampingi oleh penyuluh dan Tim Teknis dari Dinas Pertanian dan Ditjen PSP. Kemudian RUK dimusyawarahkan dengan pemuka masyarakat dan Kepala Desa untuk mendapatkan persetujuan dan dukungan dari Kepala Desa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sedangkan untuk pembuatan peta, pembuatan tanggul, saluran pengairan dan pembukaan lahan dilakukan oleh petani bersama dengan Direktorat Zeni TNI-AD. Karena kita, Kementerian Pertanian sudah bekerjasama dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) untuk mensukseskan swasembada pangan melalui Upsus”, jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, Direktorat Zeni TNI-AD mempunyai fasiltas alat berat dan sudah berpengalaman dalam membuka lahan sawah. Kelompok tani hanya menanggung biaya operasional saja. “Jadi biaya optimalisasi lahan rawa ini murah sekali, rata-rata dibawah Rp10 juta/hektar”, jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
*DUKUNGAN DARI ANGGOTA DPR*
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Program optimalisasi lahan rawa ini mendapat dukungan dari anggota Komisi IV DPR Muhammad Nasyit Umar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Anggota DPR dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan ini mengapresiasi optimalisasi lahan rawa menjadi lahan sawah ketika melihat langsung lahan sawah yang sudah dapat ditanami 3 kali setahun (IP3) seluas 50 hektar di Desa Pelabuhan Dalam Kec. Pamulutan Kab.Ogan Ilir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini kan sudah sangat bagus, bisa mencapai produktivitas hingga 7 ton/ha. Apalagi bisa ditanami 3 kali dalam satu tahun (IP3)”, ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Melihat kondisi ini, kita di Komisi IV DPR, insya Allah akan mendukung pembiayaan dari AOBB, untuk program optimalisasi lahan suboptimal ini”, ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Potensi lahan suboptimal (lahan rawa lebak, rawa pasang surut dan lahan kering) di Indonesia cukup luas yaitu seluas 33 juta hektar. Sekitar 10 juta mempunyai potensi untuk dijadikan lahan sawah. Di Sumatera Selatan saja ada sekitar 450 ribu hektar lahan rawa yang dapat dijadikan lahan sawah.(RS)