Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

16 July 2021

Olahan Singkong Mampu Tingkatkan Nilai Jual Bernilai Ekonomi Tinggi

Olahan Singkong Mampu Tingkatkan Nilai Jual Bernilai Ekonomi Tinggi
Foto : Tepung Mocaf Olahan Singkong Mampu Bersaing di Pasar dan Punya Nilai Jual Tinggi.
16 July 2021

Olahan Singkong Mampu Tingkatkan Nilai Jual Bernilai Ekonomi Tinggi

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian meminta masyarakat mempunyai inovasi dalam pengolahan lahan singkong yang baik agar mendapatkan hasil produksi tinggi. “Pengolahan Lahan Singkong kita dorong agar hasil budidaya singkong dapat hasil yang memuaskan. Tanggung jawab MSI menyerap kelebihan produksi. Bagaimana tugas kita menumbuhkan demand singkong ini supaya meningkat harga jualnya,” kata Arifin Lambaga ketua MSI pada acara webinar yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan hari Rabu (14/7).

Berawal dari keluhan para petani tersebut, Wakhyu Budi Utami dari Rumah Mocaf Indonesia segera mencari cara untuk mengolah tanaman itu agar termanfaatkan dengan baik. Setelah berdiskusi dan meriset tentang tata cara pengolahan singkong, Wakhyu Budi Utami akhirnya mantap untuk mengolah tanaman itu menjadi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour). Ia pun bertekad mengangkat martabat singkong menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

“Saya sempat meriset sederhana dan berdiskusi dengan rekan-rekan saya di Teknologi Pangan dulu untuk mengolah potensi singkong di daerah saya, dan semuanya menyarankan agar mengolah tanaman itu menjadi Mocaf sebagai alternatif pangan,” terang Wakhyu Budi Utami.

Usahanya menjadikan singkong sebagai produk dengan nilai ekonomi tinggi bisa dibilang berhasil. Bersama sang Suami, Wakhyu Budi Utami, pun mulai mendirikan perusahaan yang ia kelola dengan asas ‘sociopreneurship’ bernama Rumah Mocaf pada 2018 dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani singkong dan masyarakat, Melalui konsep yang Wakhyu Budi Utami terapkan dalam bisnisnya, seluruh warga yang terlibat di Rumah Mocaf pun saling menguatkan untuk terus mengembangkan Tepung Mocaf ini. Bahkan, kegiatan Rumah Mocaf kini mulai mendapat dukungan dari beberapa lembaga sosial yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.

Kehadiran Rumah Mocaf mampu memberi manfaat langsung pada masyarakat dalam usaha mengembangkan Tepung Mocaf ini. Selain itu, Rumah Mocaf juga memberi pelatihan pembuatan tepung pada petani. Melalui Rumah Mocaf, Wakhyu Budi Utami mempunyai harapan besar, yakni menjadikan Tepung Mocaf sebagai tepung khas Indonesia, agar Indonesia bisa berdaulat pangan.

Program cadangan pangan merupakan bagian dari program strategis nasional, untuk itu semua pihak diharapkan menjaga dan mendukung program nasional ini. “Saya berharap semua pihak mampu menjaga dan menyukseskan program, misi dan visi besar dari Presiden Joko Widodo membangun cadangan pangan untuk kepentingan nasional”, tutur Zulkifli Direktur PT Permata Agro Utama. Disisi lain, program ini juga bertujuan untuk membangun atau menaikkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar dimana kebon singkong akan dibangun, karena yang dibangun bukan hanya kebonnya saja, tetapi juga turunannya sampai dengan industrinya.

“Jangan dianggap remeh tanaman singkong ini, 25 tahun yang akan datang diharapkan menjadi suatu produk strategis”, jelasnya. Singkong memiliki banyak kelebihan, selain dapat untuk mengurangi ketergantungan Indonesia dalam impor gandum, juga dapat digunakan untuk bahan baku farmasi, dimana saat ini Indonesia kurang lebih sekitar 96% mengimpor bahan baku farmasi. “Harapan masyakarat adanya pola kerja sama kemitraan dengan memberikan pembinaan kepada masyarakat sehingga dapat menjadikan lahan kurang produktif menjadi produktif,” terangnya.

Pengelolaan lahan berkelanjutan menerapkan prinsip ekologi secara teknologi dapat dilaksanakan, secara ekonomi menguntungkan, secara sosial dapat diterima, tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan (tanah) dan tanpa menurunkan produksi. Berbeda tanah, kesuburan berbeda, tantangan berbeda, cara penanganan juga berbeda, produktivitas beda. “Pada tanah yang mana singkong tumbuh baik topografi datar-berlereng/kontur solum dalam, gembur, bahan organik tinggi ph sedang 6-7, biologi tanah mikoriza drainase baik/tidak tergenang irigasi/curah hujan (ideal) asesibilitas (terjangkau-sarana bibit, pupuk dan hasil,” ungkap Iswandi A Chaniago, Institut Pertanian Bogor.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menyampaikan bahwa pemanfaatan singkong sebagai salah satu konsep Menteri SYL tentang 5 cara bertindak, salah satunya adalah diversifikasi pangan lokal dengan memanfaatkan singkong. “Tidak hanya diversifikasi produksi tapi juga konsumsi,” ujar Suwandi.

Kementan selama ini sudah memapping sentra singkong sampai dengan hilirnya. Tahun 2019 ada luas panen sekitar 628 ribu ha dengan produksi 16,35 juta ton. “Semua bagian tumbuhan ini bisa diolah untuk makanan dan saya usul materi webinar berikutnya langsung di lokasi pengolahan mocaf sehingga peserta bisa melihat sendiri processingnya,” kata Suwandi.

Kinerja produksi singkong terus mengalami peningkatan mulai tahun 2018 terlihat dengan peningkatan sebesar 1,51%. Adapun lima provinsi dengan produksi singkong paling tinggi pada tahun 2018 adalah Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur. Produktivitas singkong secara nasional fluktuatif, rata-rata dalam 5 tahun terakhir sebesar 23,99 ton/ha.

Kembali Suwandi meminta petani mempunyai inovasi spesifik lokal dalam mengolah lahan secara baik, sehingga menghasilkan hasil produksi yang tinggi tinggi,” tandasnya.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *