Optimalisasi Lahan Rawa dan Kering Kementan Uji Coba Teknologi Sheet-Pipe System
Optimalisasi Lahan Rawa dan Kering Kementan Uji Coba Teknologi Sheet-Pipe System
Pilarpertanian -
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pilar – Kementerian Pertanian melakukan uji coba teknologi tata kelola air, yang disebut dengan Sheet-Pipe System di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Kemeterian Pertanian, Subang pada Selasa, (13/03). Teknologi dari Jepang ini diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dan efisien untuk pengembangan lahan rawa dan lahan kering di Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ani Andayani, Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Infrastruktur Pertanian yang mewakili Menteri Pertanian menjelaskan bahwa saat ini Indonesia terus mengejar dan melihat peluang dengan berbagai aplikasi teknologi untuk meningkatkan produktifitas pertanian tanah air. “Kita semua tahu, Menteri Pertanian, tidak ingin lahan tidur berupa rawa dan lahan kering menjadi lahan terlantar dan tidak produktif, dengan berbagai upaya kita sudah berhasil memanen padi di lahan rawa, namun tingkat produktivitas dan optimalisasi lahan masih kurang,” ujar Ani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Ani, hingga saat ini, data yang dihimpun oleh Kementerian Pertanian bersama Kementerian Desa, Transmigrasi dan Daerah Tertinggal menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan rawa dan lahan kering di Indonesia sudah mencapai hampir 2 juta hektar dari target pemerintah sebanyak 4 juta hektar target pemerintah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Menteri Pertanian bidang Infrastruktur Pertanian Budi Indra Setiawan, memaparkan bahwa penjajakan teknologi Sheet-Pipe System ini sudah berlangsung selama tiga tahun. Perusahaan yang mengembangkan teknologi ini, sudah berjanji melakukan feasibility study (studi kelayakan) selama tiga kali musim tanam di Balai Besar Padi, Sukamandi. “Semoga dapat berjalan lancar dan bisa menjadi solusi penanganan lahan marginal dan sub marginal di indonesia,” ujar Budi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selanjutnya, Japan International Cooperation Agency (JICA) akan menjadi sponsor penerapan teknologi ini di Indonesia dengan memberikan dana hibah (grant) selama tiga tahun. Dana tersebut digunakan untuk penerapan teknologi pada lokasi lahan rawa maupun lahan kering di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sejauh ini, di luar Jepang, teknologi ini baru diaplikasikan di Vietnam atau pada Delta Sungai Mekong. Indonesia menjadi negara ke 2 di luar Jepang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
CEO Kyouwa Kensetsu Kogyo Co., Ltd, Koremasa Tamura mengatakan bahwa produk Sheet-Pipe System ini sudah melewati masa uji coba dan mendapatkan paten international. Teknologi ini dapat bertahan selama 15 tahun, bahkan hingga 20 tahun. Ia melihat kondisi lahan di indonesia layak menggunakan teknologi ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Akhir dari uji coba dilapangan, Ani Andayani yang juga alumni perguruan tinggi di Jepang ini, kembali mengingatkan bahwa aplikasi teknologi ini, membutuhkan Sumber Daya Manusia terlatih, dan memahami IT, agar dapat menggunakan alat yang sudah canggih dengan sensitivitas sensor yang sangat tinggi tersebut.(RS).