Optimalkan Kostratani, BPP Tabir Ulu Lakukan Supervisi dan Pendampingan Terhadap Petani
Optimalkan Kostratani, BPP Tabir Ulu Lakukan Supervisi dan Pendampingan Terhadap Petani
Pilarpertanian - Untuk menjaga ketersediaan pangan dan mengantisipasi adanya krisis pangan sebagai dampak pandemi covid-19 Kostratani di Kabupaten Merangin tepatnya di Kelompok Tani (Poktan) Senandung Harapan, Desa Muara Jernih, Kecamatan Tabir Ulu, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Poktan Senandung Harapan menanam padi sawah di lahan seluas 10 hektar.
Geliat aktivitas tanam Poktan Senandung merupakan jawaban atas seruan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang tak hentinya meminta kepada seluruh penyuluh pertanian dan petani di Indonesia agar terus melakukan olah tanah, tanam dan panen serta penyaluran sarana prasarana yang tepat. “Kita harus bekerja lebih keras, lebih terpadu dan lebih gotong royong agar makanan rakyat bisa terjamin. Krisis pangan tidak boleh terjadi di Indonesia, kita hadapi dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah. Diharapkan kerja sama dengan berbagai pihak lebih intens agar semua dapat berjalan dengan baik,” tegas SYL.
Tak hanya seruan semata, stimulus pun diberikan oleh Kementan untuk memotivasi petani terus produktif di tengah pandemi, diantaranya seperti bantuan benih, alat mesin pertanian, pupuk bahkan bantuan dana asuransi pertanian dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan begitu, pasca pandemi Indonesia diharapkan terhindar dari krisis pangan.
Selain bantuan, Kementan pun melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satu program andalannya adalah Kostratani yang berupa untuk mentransformasi peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kementan melakukan transformasi BPP menjadi BPP Model Kostratani, dimana untuk Kabupaten Merangin terpilih 5 BPP model, salah satunya BPP Model Kostratani Tabir Ulu. “Penguatan BPP Kostratani untuk mendukung gerakan pembangunan pertanian dilakukan dengan berbagai cara, seperti pendampingan dan pengawalan gerakan pembangunan pertanian dan kolaborasi penyuluh pertanian dan petugas teknis fungsional lainnya,” terang Dedi.
Adanya kerjasama antara petani dan penyuluh pertanian dalam mengelola usaha tani merupakan wujud dari dukungan terhadap program Kementerian Pertanian untuk menjaga stok bahan pokok. Seperti yang disampaikan oleh Koordinator BPP Model Kostratani Kecamatan Tabir Ulu, Zulhendri. “Penyuluh pertanian Tabir Ulu akan terus melakukan supervisi dan pengawalan terhadap kegiatan utama Kementerian Pertanian salah satunya ialah mengoptimalkan Kostratani,” ujar Zulhendri.
Penyuluh wilayah binaan Desa Muara Jernih, Yesi Harnita mengatakan bahwa kegiatan ini terlaksana berkat bantuan dari Pemerintah. “Kami telah melaksanakan penanaman padi sawah seluas 10 hektar yang mana merupakan bantuan dari pemerintah. Ini membuktikan bahwa petani telah mengaplikasikan seluruh bantuan di lapangan. Semoga nanti hasilnya bisa memuaskan semua pihak,” ujar Yesi.(ND)