Padi Rawa, Penyuluh Banyuasin Kawal Petani Panen Perdana IP 300
Padi Rawa, Penyuluh Banyuasin Kawal Petani Panen Perdana IP 300
Pilarpertanian - Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan untuk pertama kalinya melakukan panen padi rawa di lahan pasang surut hingga tiga kali dalam satu tahun. Hasil panen Indeks Pertanaman 300 (IP 300) diperoleh dari luas panen 215 hektar di Desa Sri Mulyo, Kecamatan Air Salek.
Petani Sri Mulyo menyambut gembira hasil panen IP 300 setelah panen perdana pada Januari 2020, rata-rata produksi enam ton per hektar. Panen kedua (IP 200) pada Mei sebanyak 3,5 ton per hektar. Panen ketiga (IP 300) Agustus – September dengan hasil tertinggi 2,8 ton per hektar.
“Panen IP 300 dari padi rawa merupakan sesuatu yang luar biasa, karena baru pertama kali padahal petani baru belajar,” kata Raharjo, penyuluh di Desa Sri Mulyo.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Karya Bakti, Made Gatre mengaku tidak menyangka kalau daerah rawa atau pasang surut seperti di Banyuasin bisa panen hingga tiga kali dalam setahun. Varietas padi yang ditanam adalah Inpari 33, Ciherang, Kuda dan Kumis.
Kegembiraan serupa dilontarkan oleh Slamet, Ketua Poktan Mekar Jaya panen tersebut merupakan pertama kali dalam sejarah pertanian Air Salek. “Sungguh luar biasa Air Salek bisa panen IP 300.”
Made Mawan, Ketua Unit Pengelola Kegiatan Kelompok (UPKK) Desa Sri Mulyo mengakui bahwa petani harus bangga karena memiliki petani milenial hebat dan ulet.
“Pendampingan dan pengawalan program pemerintah seperti program Serasi untuk pemanfaatan lahan rawa, dengan tata kelola air, produksi dapat dilipatgandakan sehingga bisa mewujudkan target IP 300,” katanya.
Penyuluh pertanian Raharjo mengaku bangga dan bahagia telah mendampingi dan mengawal petani untuk pertanaman IP 300. Meskipun belum maksimal, namun merupakan capaian luar biasa mengingat tantangan dan kendalanya juga luar biasa seperti serangan hama dan keterbatasan air.
“Rencananya, padi IP 300 akan ditanam seluas 500 hektar tapi baru terealisasi 215 hektar yang dapat dipanen saat ini. Setelah ditanam oleh tujuh Poktan, yang dipimpin petani milenial karena berusia rata-rata di bawah 39 tahun,” kata Raharjo.
Raharjo selaku pembina membina 17 Poktan di Desa Sri Mulyo, berencana ke depan, mengacu pengalaman pertanaman dan panen perdana IP 300, maka dirinya bersama para ketua Poktan sepakat menanam IP 300 pada Mei, sehingga panen Juli dan Agustus, untuk tutup panen dengan varietas usia pendek, 70 hari bisa panen.
Penyuluh pusat di Kementerian Pertanian RI, Siti Nurjanah, selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Sumatera Selatan menilai kerja keras petani di Kabupaten Banyuasin sejalan dengan instruksi dan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa tekad dan kerja keras akan mengatasi segala kendala dan tantangan lapangan.
“Kalau lahan rawa dapat dikelola tata airnya dengan baik, menggunakan varietas yang tepat didukung pemupukan yang tepat, maka produksi akan meningkat dan ketahanan pangan kita akan terjaga,” kata Siti Nurjanah mengutip Mentan Syahrul.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian – Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP Kementan) mengatakan bahwa pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian nasional.
“Sebaliknya, sektor pertanian semakin kokoh berdiri lantaran kerja keras petani milenial didampingi penyuluh dan para pemangku kepentingan di sektor pertanian,” kata Dedi Nursyamsi melalui keterangan tertulis dari Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP).
Kepala BPPSDMP mengapresiasi kinerja Raharjo dan para penyuluh pendamping di Desa Air Mulyo, Kecamatan Air Salek yang belajar dari pengalaman dan pengetahuan dari pelatihan untuk mengatasi kendala dan tantangan di lapangan (LA/ND).