Pandemi Covid-19 Tidak Menyurutkan Widyaiswara Pertanian Mengikuti Bimtek Penyusunan KTI dan Jurnal Nasional/Internasional Melalui Virtual
Pandemi Covid-19 Tidak Menyurutkan Widyaiswara Pertanian Mengikuti Bimtek Penyusunan KTI dan Jurnal Nasional/Internasional Melalui Virtual
Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Bimbingan Teknis Penyusunan Karya Tulis Ilmiah dan Jurnal Nasional/Internasional yang dilaksanakan di bulan April oleh Pusat Pelatihan Pertanian (PUSLATAN), Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) ditengah pandemic corona melalui Zoom Cloud Meeting, tetap berjalan dengan lancar. Kegiatan bimbingan teknis dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi penilaian angka kredit bahwa perlunya peningkatan dan pengembangan profesionalisme bagi Widyaiswara Pertanian dalam menyusun karya tulis ilmiah (KTI).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Narasumber Bimbingan teknis penulisan karya tulis ilmiah berasal dari Lembaga Administrasi Negara dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), adapun peserta yang hadir berasal dari Tim Penilai Instansi, Widyaiswara Pertanian dari 10 UPT Pelatihan lingkup BPPSDMP dan 2 UPT Pelatihan Tingkat Provinsi (Bapeltan Cihea dan BPSDMP Yogyakarta), dan Pusat Pelatihan Pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Agar senantiasa bekerja penuh pengabdian, meskipun ditengah wabah Virus Corona yang sedang melanda negeri ini serta tetap bekerja maksimal khususnya dalam memberikan fasilitasi pelayanan baik bagi pegawai ASN lingkup Kementan maupun insan pertanian lainnya”, kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi yang selalu mengingatkan dalam setiap kesempatan kepada seluruh jajaran lingkup BPPSDMP.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Bustanul Arifin Caya, menegaskan kembali dalam sambutan Bimbingan Teknis Penyusunan Karya Tulis Ilmiah dan jurnal nasional/internasional bagi Widyaiswara Pertanian melalui Video Conference (vicon) Jumat (24/4).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pertanian tidak boleh berhenti, pertanian harus selalu bergerak dan maju serta semua pelaku utama di bidang pertanian harus terus bekerja terbukti dengan pelaksanaan kegiatan bimtek melalui virtual ini. Pencanangan dari Presiden RI bahwa tahun 2020 dan 2020 merupakan tahun pengembangan SDM, oleh karena itu pelaku utama khususnya Widyaiswara Pertanian harus meningkatkan kompetensinya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah. Diharapkan KTI mendapatkan pengetahuan dan wawasan penulisan KTI secara baik dan benar,” bebernya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya mengharapkan melalui bimtek ini dapat meningkatkan minat Widyaiswara Pertanian dalam menulis Karya Tulis Ilmiah (KTI), sehingga KTI dapat dipraktekkan. Wabah covid tidak menjadi hambatan, tetapi tetap memberikan kontribusi untuk memberikan wawasan, stake holder, dan komponen seluruhnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Materi yang disampaikan pada kegiatan Bimbingan Teknis ini yaitu penyusunan karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara yang disampaikan oleh Afsdy Saksono dari LAN dan Mekanisme & Strategi Penulisan Karya Ilmiah yang disampaikan oleh Alie Humaedi, M.Hum dari LIPI Bidang Kebudayaan (Poskolonial, Representasi dan Hibriditas),
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Beberapa hal pemaparan yang disampaikan yaitu berdasarkan Pemen PAN&RB no 22/2014. Oleh karena itu tugas Widyaiswara Pertanian adalah Dikjartih, jadi dalam pengembangan profesi ada empat kriteria yaitu pembuatan KTI dalam bidang spesialisasi keahliannya dan lingkup kediklatan, penemuan inovasi yang dipatenkan dan telah masuk dalam daftar paten sesuai bidang spesialisasi keahliannya, penyusunan buku pedoman/ketentuan pelaksanaan/ketentuan teknis di bidang kediklatan, pelaksanaan orasi ilmiah sesuai spesialisasinya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Empat kemampuan yang harus dimiliki oleh widyaiswara dalam menulis karya ilmiah yaitu kemampuan substansi, kemampuan menuangkan ide menjadi tulisan, kemampuan merangkai kalimat, kemampuan politik dalam tulisan mempengaruhi pihak penerbit jurnal/buku atau reviewer. Adapun inti Karya Tulis Ilmiah yaitu dalam menganalisa data atau interpretasi data, jadi untuk menghindari plagiasi harus menggunakan 70% hasil KTI dan 30% kutipan pihak lain.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada akhir kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Karya Tulis Ilmiah dan Jurnal nasional/internasional secara virtual melalui Video Conference, Kapuslatan berpesan agar materi yang disampaikan oleh narasumber serta hasil evaluasi widyaiswara dari LAN kedepannya agar ditindaklanjuti serta dipacu terus untuk meningkatkan kompetensi widyaiswara terutama yang terkait dengan karya tulis ilmiah dan kegiatan tidak berhenti sampai kegiatan bimbingan teknis ini saja. (bs)