Panen Budidaya Tanaman Sehat: Hasil Melimpah dari Padi yang Sehat
Panen Budidaya Tanaman Sehat: Hasil Melimpah dari Padi yang Sehat
Pilarpertanian - Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat sudah memasuki masa panen di beberapa wilayah, antara lain Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Banten. Dari beberapa provinsi tersebut, dilaporkan hasil panennya cukup menggembirakan.
Mohammad Takdir Mulyadi selaku Direktur Perlindungan Tanaman Pangan menjelaskan bahwa budidaya tanaman sehat merupakan salah satu teknik budidaya yang mengkombinasikan komponen-komponen budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Dimulai dari penggunaan benih varietas unggul baru (VUB), penggunaan pembenah tanah organik yang mengandung mineral alami dan berfungsi untuk memperbaiki kesehatan dan kesuburan tanah, pupuk hayati yang mengandung mikroorganisme pemacu pertumbuhan dan bioprotektan; yang bisa digunakan sebagai pupuk dan perlakuan benih, dan pestisida biologi untuk mengendalikan OPT”, jelas Takdir.
Di provinsi Banten, Jaenulloh sebagai Ketua Kelompok Tani Suka Jaya Kecamatan Pontang Kabupaten Serang menyampaikan bahwa panen kali ini mendapatkan hasil 8,09 ton/ha dari luasan panen 7 Ha, sedangkan di musim tanam sebelumnya, kelompok tani nya mendapatkan hasil 5,6 ton/ha. “Alhamdulillah, di musim tanam ini dengan melaksanakan kegiatan budidaya tanaman sehat hasilnya naik dari musim tanam sebelumnya. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan, sangat bermanfaat bagi kami, dan kami akan melanjutkan metode budidaya tanaman sehat”, ujar Jaenulloh.
“Alhamdulillah, di musim tanam ini dengan melaksanakan kegiatan budidaya tanaman sehat hasilnya naik dari musim tanam sebelumnya. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan, sangat bermanfaat bagi kami, dan kami akan melanjutkan metode budidaya tanaman sehat,” ujar Jaenulloh.
Senada dengan petani penerima bantuan dari Banten, Haerul Rahman Ketua Kelompok Tani Mekar Sari I dari Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat juga menyampaikan hal senada. “Hasil panen kami dari kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat cukup melimpah. Kelompok kami mendapatkan hasil panen 10,4 ton/ha dari luasan panen 10 Ha, dari yang sebelumnya 6,4 ton/ha. Kami bersyukur atas hasil panen yang melimpah ini, dan kami bisa panen dari padi yang sehat. Semoga membawa keberkahan bagi kami,” ucap Haerul.
Tak hanya di Banten, DI Yogyakarta selaku salah satu provinsi pelaksana kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat di tahun 2021 juga melaksanakan panen raya. Panen raya dilaksanakan di lahan seluas 7,4 hektar pada kelompok tani Sumber Rejeki kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidulpada (17/2) lalu. Panen Raya dihadiri oleh kepala Dinas Pertanian dan Pangan Di Yogyakarta, Kepala Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) DI Yogyakarta, dan unsur-unsur daerah terkait lainnya. Kepala Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan pada UPTD BPTP DIY Agnes Prabawati Dwiaryani menyampaikan bahwa program Dem Area Budidaya Tanaman Sehat sangat bagus untuk diterapkan ditingkat petani yang saat ini sudah mulai sadar dan bergerak ke arah budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
”Program-program seperti ini layak dikembangkan oleh daerah, karena memberikan keuntungan yang banyak. Petani jadi lebih bersemangat dalam melakukan praktek-praktek budidaya tanaman sehat dan hasil panen yang didapatkan juga lebih sehat sehingga bermanfaat bagi petani,” ungkap Agnes.
Merespon laporan dari berbagai daerah ini, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mendukung penuh kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat. “Kegiatan yang baik ini agar dapat terus dilaksanakan dan direplikasi oleh daerah. Praktek-praktek budidaya ini sangat baik karena sesuai dengan tren global menggunakan bahan-bahan alami dan menyediakan pangan yang sehat dan mencukupi kebutuhan pangan bagi rakyat Indonesia”, pungkas Suwandi.
Hal ini menjadi perhatian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, bahwa gerakan budidaya ramah lingkungan harus digencarkan untuk mengurangi dampak perubahan iklim, melalui praktek budidaya yang tidak merusak, mengurangi bahan kimia dan mampu menaikkan produksi.(ND)