Panen Lagi, Padi Lahan Kering Bantuan Kementan Capai Produktivitas Dobel
Panen Lagi, Padi Lahan Kering Bantuan Kementan Capai Produktivitas Dobel
Pilarpertanian - Kabar gembira datang dari Provinsi Kalimantan Tengah. Padi lahan kering dengan varietas lokal Talun Koyem di Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara, telah memasuki masa panen. Lahan tersebut merupakan program bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) Tahun 2020. Varietas Talun Koyem yang telah disertifikasi tersebut biasanya dipanen dengan provitas 1,8 – 2,2 ton/ha, tetapi pada bulan lalu telah dipanen dengan provitas 4,3 – 5,0 ton/ha.
Meningkat lebih dari dua kali lipat. Tentu hal ini sangat menggembirakan petani dan segenap petugas pertanian yang bahu-membahu meningkatkan provitas padi lahan kering. Terlebih harga jual beras Talun Koyem mencapai Rp. 20.000 per kg sehingga sangat berarti untuk peningkatan pendapatan petani di tengah suasana pandemic covid-19 ini.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah, Irpan menyampaikan bahwa salah satu hal yang mendukung keberhasilan ini adalah aplikasi pupuk seperti pada padi sawah. Adanya bantuan pupuk pada kegiatan Budi Daya Padi Lahan Kering, sangat membantu petani dalam meningkatkan produksinya.
“Kami mengkoordinir untuk penerapan pola penangkaran benih varietas lokal Talun Koyem di sebagian areal miliki petani yang memperoleh bantuan pemerintah. Areal penangkaran tersebut selanjutnya didaftarkan untuk disertifikasi sehingga benih yang dihasilkan adalah benih bersertifikat kelas benih sebar (BR) dengan label biru,” ujar Irpan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara, Syahmiludin A Surapati menyebutkan perlunya sosialisasi aturan perbenihan di tingkat petani, dan yang lebih penting lagi untuk menjaga kelestarian varietas lokal Talun Koyem agar tidak punah. Adapun tanda daftar varietas unggul lokal “Padi Talun Koyem,” telah diserahkan kepada Bupati Barito Utara yang disaksikan oleh Plt. Gubernur Kalimantan Tengah, Habib Ismail Bin Yahya pada Oktober 2020 lalu.
Direktur Perbenihan, Edy Purnawan mengapresiasi keberhasilan kegiatan tersebut, khususnya dalam usaha penyediaan benih secara in-situ. Hal ini sesuai dengan program pemerintah yang sedang gencar-gercarnya mengkampanyekan penyediaan benih in-situ, salah satunya melalui kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman Pangan (P3BTP). Dengan ketersediaan benih in-situ, program pengadaan benih bantuan pemerintah dapat lebih lancar dan tepat sasaran.
Kegiatan Bantuan Pemerintah Budi Daya Padi Lahan Kering ini masih dilanjutkan di tahun 2021. Direktur Serealia, Ismail Wahab berharap keberhasilan peningkatan provitas di Barito Utara ini akan tereplikasi pula di kabupaten dan provinsi lainnya yang memiliki lahan kering yang luas.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengingatkan untuk tetap selalu mengupayakan membangun kemandirian petani agar tidak selalu tergantung pada program bantuan pemerintah. Hal ini akan selaras dengan motto Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa Pertanian Indonesia harus Maju, Mandiri dan Modern.(ND)