Panen Perdana Benih Sangat Genjah di Kaltara Siap Pasok Kebutuhan IP 400 dan PIP
Panen Perdana Benih Sangat Genjah di Kaltara Siap Pasok Kebutuhan IP 400 dan PIP
Pilarpertanian - Wakil Bupati Nunukan dan Tim Kementerian Pertanian lakukan panen perdana padi di lahan milik kelompok tani Padaidi di Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan. Hasil ubinan pada panen kali ini menunjukkan produktivitas benih padi kelas benih sebar sebesar 5,6 ton/ha GKP.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah, mengajak para petani untuk tetap ke sawah meskipun budidaya rumput laut juga sangat menjanjikan “Bagi waktu dengan baik kapan saatnya urus rumput laut kapan saatnya harus turun ke sawah. Karena sehari-hari kita tetap membutuhkan nasi,” ujar Hanafiah.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Nunukan, Hj. Rahma Leppa Hafid pun ikut menyemangati petani. Dengan lantang ia menyampaikan “Kalau pemerintah sudah banyak memberi bantuan, petani tidak boleh malas untuk turun ke sawah dan ke laut” tantangnya.
Sebagai provinsi ke-34 atau yang termuda, Kalimantan Utara memiliki potensi besar untuk dipacu pembangunannya. Terlebih dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur, Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai salah satu provinsi terdekat memiliki peran penting untuk mendukung IKN.
Pembangunan pangan dan pertanian di Kaltara terus dipacu baik untuk memenuhi kebutuhan Kaltara sendiri, sasaran ekspor ke negara yang berbatasan langsung yaitu Malaysia maupun untuk mendukung IKN. Ini merupakan salah satu fokus Gugus Tugas Percepatan Pembangunan Pangan dan Pertanian di 3 Kalimantan yang dibentuk oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo.
Kepala BPTP Kaltim-Kaltara, Fausiah T. Ladja yang mendampingi kelompok tani dalam proses produksi benih menyampaikan meskipun hasil yang diperoleh belum maksimal dikarenakan adanya kelangkaan pupuk urea pada saat tiba waktunya pemupukan, tetapi hasil ini sudah lebih tinggi dibanding produktivitas biasanya.
Sementara itu, Kepala BBP2TP, Fery Fahrudin Munier menggarisbawahi perlunya sentuhan teknologi untuk peningkatan produktivitas dan produksi di Kaltara ini. Sentuhan teknologi tersebut antara lain penggunaan varietas unggul baru, mekanisasi pertanian, pengembalian jerami ke tanah dan membangunkan lahan-lahan tidur di Kaltara.
Sebagai informasi dengan Luas Baku Sawah (LBS) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) seluas 11.922 hektar (BPN, 2019), menurut laporan BPS (2021) luas panen padi tahun 2021 mencapai 11.057,04 hektar dengan produksi sebanyak 38.164,61 ton GKG yang menjadi beras sebanyak 22.508,87 ton. Jumlah beras yang dihasilkan ini masih kurang sekitar 29.864 ton untuk memenuhi kebutuhan Kaltara yang memiliki jumlah pendukuk 742.245 jiwa (sensus 2020) dengan konsumsi beras per kapita 5,88 kg/bulan. Untuk itu, peningkatan produksi padi melalui penerapan berbagai teknologi dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang didukung oleh Pemerintah Pusat.
Pada akhir tahun 2021, Direktorat Perbenihan Ditjen Tanaman Pangan melakukan kolaborasi dengan BBP2TP Badan Litbang Pertanian untuk mengembangkan penyebarluasan benih sumber padi varietas sangat genjah. Kolaborasi ini dilaksanakan oleh BPTP di 15 provinsi, salah satunya adalah Kaltara.
Dari hasil kolaborasi ini, berhasil panen perdana benih padi sangat genjah varietas Cakrabuana dan Pajajaran di Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan.
Dari penangkaran padi varietas sangat genjah Cakrabuana dan Pajajaran seluas 5 hektar di Nunukan dan 5 hektar di Bulungan, diperkirakan akan dihasilkan benih padi bersertifikat sebanyak 56 ton yang dapat digunakan untuk pertanaman padi seluas 2.240 ha. Sebanyak 14 ton akan menjadi benih padi bersertifikat gratis yang dapat dimanfaatkan langsung oleh petani.
Benih gratis tersebut akan diserahkan kepada Dinas Pertanian Provinsi Kaltara yang selanjutkan akan mengatur lokasinya sesuai dengan jadwal tanam dan kesesuaian lahan.
Varietas Cakrabuana dan Pajajaran merupakan varietas padi sangat genjah yang dapat dipanen pada umur 104 hari setelah semai (HSS) atau 75-80 hari setelah tanam (HST). Menurut Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kaltara, Heri Rudiyono, varietas baru tersebut akan sangat mendukung program pergantian varietas padi untuk peningkatan produktivitas dan produksi padi di Kaltara. Benih gratis tersebut diutamakan akan digunakan untuk pelaksanaan IP 400 di Kabupaten Bulungan dan peningkatan IP di lahan-lahan yang telah mencapai IP 200. Heri sangat yakin varietas tersebut dapat berkembang dengan baik, karena tekstur berasnya pulen sesuai dengan preferensi masyarakat Kaltara.
Perwakilan kelompok tani Padaidi Hamzah menyampaikan terima kasih karena diajak program kolaborasi ini sehingga berkesempatan belajar menjadi petani produsen benih padi. Direktorat Perbenihan yang diwakili oleh Dina mengajak para petani produsen benih yang telah dilatih ini untuk tetap menjadi produsen benih padi bersertifikat dan menambah kapasitas produksinya sehingga ke depan Provinsi Kaltara dapat memenuhi kebutuhan benihnya secara in-situ dan tidak memerlukan benih dari provinsi lain. Dengan demikian, prinsip 6 tepat dalam penyediaan benih yaitu tepat jumlah, tepat varietas, tepat mutu, tepat waktu, tepat tempat dan tepat harga.
Hal ini pula yang sering ditekankan oleh Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi bahwa penyediaan benih bersertifikat secara in-situ harus terus ditingkatkan untuk mendukung peningkatan produktivitas dan produksi padi serta untuk peningkatan kesejahteraan petani.(BB)