Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

23 February 2023

Panen Raya di Sragen, Harga Gabah Anjlok Menjadi 5.200

Panen Raya di Sragen, Harga Gabah Anjlok Menjadi 5.200
Tim Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Melakukan Monitoring di Kecamatan Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah.
23 February 2023

Panen Raya di Sragen, Harga Gabah Anjlok Menjadi 5.200

Pilarpertanian - Tim Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan monitoring di sejumlah daerah sentra padi nasional. Tujuannya tak lain untuk memastikan kelancaran proses panen petani.

Salah satu daerah yang dikunjungi mereka adalah Sragen, tepatnya di Kecamatan Sambirejo. Daerah ini merupakan kawasan sentra padi.

Dalam kunjungannya, Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Ismail Wahab mengungkapkan kalau pihaknya merasakan hasil peningkatan penanaman padi musim ini dibandingkan musim penanaman sebelumnya.

“Hasil pemantauan tim di lapangan, satu lokasi penanaman padi bisa mencapai 9,4 ton per hektar, dalam artian real bisa mencapai 7 hingga 8 ton per hektar,” kata dia Kamis (23/2).

Dia menjelaskan kalau harga untuk harga GKP sudah jauh turun dari kemarin pada Januari masih sampai Rp 6.100 sampai Rp 6.300.

“Sekarang sudah Rp 5.200 turunnya sudah luar biasa, jadi kita harapkan makin banyak panen, insya allah bisa lebih stabil,” terangnya.

Dijelaskan Ismail, pada musim tanam padi sebelumnya beberapa dampak gangguan gagal panen disebabkan oleh serangan OPT (organisme pengganggu tanaman), padi rebah, serta adanya gangguan tikus.

“Namun pada musim ini peningkatannya produktivitas padi di rasa lebih signifikan jelang masa panen padi di bulan Maret nanti,” ungkapnya.

Sementara, Sutarto Alimuso menambahkan, kabupaten Sragen merupakan penyangga beras utama nasional yang memiliki potensi produktivitas padi yang baik.

“Alhamdulillah kita melihat contoh di sawah kita hari ini sangat baik, meskipun tentunya tadi dalam diskusi adanya saran-saran perubahan-perubahan mengikuti perkembangan zaman,” pungkasnya.

“Termasuk bagaimana adopsi varietas-varietas unggul baru, yang memiliki tingkat produktivitas tinggi, memiliki ketahanan terhadap hama penyakit dan lingkungan yang lain,” jelasnya.

Berdasarkan hasil kunjungan sentra padi di Kec. Sumberejo, dalam tingkat makro untuk pasokan beras selama bulan Februari dirasakan sudah mulai meningkat jelang masa panen raya pada bulan Maret nanti.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, bahwa data KSA BPS itu Februari panen padi 1,0 juta hektar menghasilkan setara 3,2 juta ton beras melebihi konsumsi, dan selanjutnya bulan Maret panen 1,9 juta hektar setara 5,9 juta ton beras dengan sabaran panen terutama di Jatim, Jateng, Jabar, Sumsel, Lampung, Banten, Sumut, Sulsel dan lainnya

“Ini berarti Februari memasuki panen raya dan puncaknya ada di Maret-April, merupakan momentum tepat dan kesempatan bagi Bulog untuk serap gabah/beras petani mininal 70 persen dari target serap setahunnya,” jelas Suwandi.

Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk terus turun ke lapangan menghitung dan memantau panen raya yang sebentar lagi akan sampai pada puncaknya serta mengawasi penyerapan yang dilakukan oleh penggilingan-penggilingan.(PW)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *