Panen Setiap Hari, Kalbar Pastikan Surplus Stok 317 Ribu Ton Beras 3 Bulan Kedepan
Panen Setiap Hari, Kalbar Pastikan Surplus Stok 317 Ribu Ton Beras 3 Bulan Kedepan
Pilarpertanian - Sejak Januari 2023, hampir setiap petani di Kalimantan Barat melakukan panen raya padi termasuk Kabupaten Kubu Raya. Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah daerah dan Gapoktan Mekarjaya Kecamatan Sungai Dadap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat melakukan panen di lahan seluas 400 Ha dari 7.864 Ha yang akan panen pada bulan Februari 2023 ini.
“Saya pastikan Kalbar dengan stok 483 ribu GKG setara 317 ribu ton beras untuk 3 bulan kedepan aman,” ucap Florentinus Anum, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar saat memberikan sambutan Senin pagi (13/2).
Berdasarkan data tahun 2022, total produksi gabah Kalbar sebanyak 728 ribu ton GKG setara 420 ribu ton beras. Luas baku lahan sawah 242 ribu Ha (data KemenATRBPN).
Anum memaparkan strateginya di tahun 2023 akan fokus pada peningkatan Indeks Pertanaman (IP). Peningkatan secara intensifikasi, optimalisasi lahan kering yang baru dimanfaatkan 35% dari total lahan yang banyak di Kalbar.
Menyikapi kenaikan harga beras di Kalbar, Anum menerangkan kenaikan lebih dari kenaikan-kenaikan harga BBM dan kenaikan biaya produksi, tetapi masih dibatas wajar bukan karena stok gabah langka.
Menyinggung pihak yang menanyakan dimana stok beras, Anum menjelaskan 60 persen surplus gabah nya ada di lumbung petani, karena tradisi di Kalbar ini adatnya menyimpan gabah kering simpan.
“Tradisi kami menyimpan gabah di rumah itu biasa, saya ini anak petani, itu sudah menjadi adat disini,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Batara Siagian, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementan, sangat mengapresiasi atas usaha dan panen yang dilakukan di Kalbar.
“Kebutuhan beras tiap tahunnya semakin meningkat, apalagi jika IKN nanti sudah terbentuk diharapkan Kalbar bisa menjadi penopang pangan sekitar IKN,” tuturnya.
Batara menambahkan bahwa arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat ini adalah untuk memperkuat stok beras di masyarakat melalui penggilingan dan melakukan modernisasi pertanian sehingga efisien dan bernilai tambah.
“Sekarang sedang proses, sudah dilakukan pertemuan dengan 23 penggilingan padi untuk mewujudkan hal tersebut, jika lancar nantinya kita akan memiliki stok minimal 100 ribu ton beras di basis masyarakat (penggilingan)”.
“Kedepan ini, kekuatan stabilisasi harus ditingkatkan, pusat cadangan beras berbasis penggilingan perlu dilakukan di setiap daerah. Kekuatan beras di daerah harus terjaga dengan baik,” ungkapnya.
Ditempat terpisah, Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, mengapresiasi seluruh petani dan pemerintah daerah Kalbar dalam prestasinya sehingga dapat surplus beras. Ia juga menyampaikan, luas panen padi nasional di awal tahun 2023 mencapai 1,4 juta hektare. dari luasan panen itu ada 1,4 juta hektare ini diperkirakan menghasilkan beras mencapai 4,3 juta ton.
“Sesuai dengan arahan Bapak Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo seluruh jajaran Kementan untuk melakukan monitoring dan pengawalan kegiatan panen raya padi di awal tahun 2023 di seluruh Indonesia, dan diharapkan pada masa panen raya Februari dan Maret ini, dapat segera diserap sehingga dapat memenuhi cadangan beras pemerintah,” tutur Suwandi.
Selanjutnya Suwandi menyebutkan bahwa pada Tahun 2023 ini, Kementan mengembangkan pertanian presisi dengan mekanisasi dan berbasis IT.
“Jadi pertanian presisi ini adalah pertanian yang berbasis teknologi yang pendekatannya dengan mengunakan metode observasi dan pengukuran,” jelasnya.(BB)