PBNU Apresiasi Kinerja Kementan Tingkatkan Kesejahteraan Ummat
PBNU Apresiasi Kinerja Kementan Tingkatkan Kesejahteraan Ummat
Pilarpertanian - Pilar – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siradj mengapresiasi kinerja Kementan dalam 3 tahun terakhir. Beliau juga menyambut baik kerjasama Kementerian Pertanian (Kementan) dengan lembaga yang pimpinnya yakni PBNU. Di tahun 2017, kerjasama kedua lembaga tersebut terbukti berhasil meningkatkan produksi jagung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami sangat mengapresiasi kerjasama dengan Kementan. Dari kerjasama dengan berbagai kementerian, hanya dengan Kementan nyata memberikan hasil yakni peningkatan kesejahteraan ummat dari peningkatan produksi jagung,” demikian ungkapnya saat diskusi Road Pesantren Agro bertemakan Peran Serta PBNU dalam Pemberdayaan Ummat Melalui Program Pertanian Untuk Mewujudkan Nawacita Kedaulatan Pangan Indonesia di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Senin (19/3/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hadir pada kegiatan ini Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Sekretaris Jenderal Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Sumardjo Gatot Irianto dan perwakilan. kementerian PUPR.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mentan Amran menegaskan di tahun 2018 ini, kementan akan melanjutkan kerjasama dengan PBNU. Dalam kerjasama ini Kementan memberikan bantuan budidaya jagung berupa benih dan pupuk seluas 100 ribu ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kerjasama ini dalam rangka pengentasan kemiskinan atau peningkatan kesejahteraan ummat. Sebab produksi jagung dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Amran menerangkan produksi jagung di lahan seluas 100 ribu ha tersebut nilainya Rp 1,5 sampai Rp 2 triliun. Penghasilan ini dinikmati langsung ummat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita dorong terus, tahun depan kita akan tingkatkan agar kesejahteraan ummat semakin meningkat,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Apalagi, Indonesia memiliki potensi pasar di negara tetangga yakni 4 juta ton. Nilainya mencapai Rp 12 hingga 14 triliun. Jadi kami pastikan, program pangan benar-benar tepat tingkatkan perekonomian ummat,” pungkas Amran.(RS)