PENAS XV Wadah Petani Menggunakan Teknologi Informasi Hadapi Pasar Bebas ASEAN
PENAS XV Wadah Petani Menggunakan Teknologi Informasi Hadapi Pasar Bebas ASEAN
Pilarpertanian - Pilar – Pasar bebas ASEAN merupakan sistem yang telah disepakati oleh Negara-negara yang tergabung dalam Asian South Easth Ascociation Nation (ASEAN) yang bertujuan untuk mengintegrasikan ekonomi nasional ke dalam pasar bebas atau yang dikenal dengan AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang telah disepakati pada tahun 1995. Indonesia merupakan salah satu anggota dari ASEAN yang menyatakan bergabung ke dalam sistem tersebut harus segera mempersiapkan diri untuk menghadapi pasar bebas. Salah satu hal yang sangat krusial adalah sumber daya manusia khususnya di sektor pertanian. Indonesia memiliki lebih dari 257 juta penduduk yang akan menjadi pasar potensial bagi produk pertanian dari Negara ASEAN lainya,
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut data Kementerian Perdagangan produk-produk pertanian Indonesia saat ini yang dapat bersaing di pasar global adalah kopi, kakao, karet dan kelapa sawit. Produk tersebut dapat bersaing karena memiliki kelebihan dan keunikan yang dapat menjadi nilai jual. Dengan fakta tersebut Kementerian Pertanian mendorong peningkatan daya saing produk melalui kebijakan di segala lini baik dari segi perbaikan infrastruktur pertanian seperti jalan akses produksi, alat-alat pertanian, dan alat-alat pasca panen. Selain itu tidak kalah penting peningkatan sumber daya manusia terutama petani dan penyuluh. Kementerian Pertanian membuat event-event yang menjadi wadah pengenalan teknologi pertanian dan juga peningkatan kemampuan bagi petani, nelayan dan penyuluh salah satunya melalui PENAS.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai salah satu panitia pelaksana kegiatan PENAS XV pada bidang Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis, seksi pelatihan Pengembangan Jaringan Informasi Agribisnis mengemban tugas untuk melakukan pelatihan kepada petani, penyuluh, nelayan dan stakeholder lingkup pertanian. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan wawasan tentang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berbasis komputer. Selain itu peserta pelatihan mendapatkan pengetahuan dalam pengembangan jaringan informasi agribisnis antara pelaku usaha dan lembaga-lembaga teknologi informasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu cara mudah dalam mengembangkan jaringan informasi bisnis baik pemasaran, supplier, dan peluang usaha dengan menggunakan teknologi berbasis internet. Dengan mengakses informasi melalui internet peserta dapat dengan mudah melakukan hal tersebut. Melalui e-commerce pengguna dapat memasarkan produknya dengan cara melakukan registrasi melalui salah satu perusahaan penyedia layanan e-commerce dan pengguna langsung dapat mengiklankan produknya, Saat itu juga produk tersebut dapat diakses oleh semua orang di seluruh dunia yang terhubung dengan internet.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan internet stakeholder yang terkait dengan produksi pangan dapat mengoptimalkan penggunaan internet untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan seperti peningkatan mutu, pemasaran hasil dan budidaya produk, maka diharapkan akan meningkatkan daya jual dan daya saing produk.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pusdatin dalam kesempatan ini membuka kelas pelatihan sebanyak 9 sesi pelatihan yang terbagi menjadi 1 sesi siang (13.00-17.00) di hari pertama dan 2 sesi pada hari-hari berikutnya, yaitu sesi pagi (08.00 – 11.00) dan sesi siang (13.00 – 17.00). Materi yang disampaikan meliputi Pengenalan Internet, Mengenal Email, Pengenalan Aplikasi Sipindo, Simotandi, I-Tani, Agrobizportal dan Portal Multimedia. Dengan adanya pelatihan tersebut para petani diharapkan mendapat pengetahuan dan dapat mengoptimalkan teknologi internet untuk meningkatkan pemasaran maupun tekhnik budidaya sehingga dapat bersaing di pasar bebas dengan produk-produk unggulannya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini relevan dengan tujuan PENAS XV tahun 2017 di Banda Aceh merupakan wadah bagi para petani nelayan seluruh Indonesia untuk melakukan konsolidasi, pengembangan diri, tukar menukar informasi, apresiasi, kemitraan dan promosi hasil pertanian, perikanan dan kehutanan yang diselenggarakan secara teratur dan berkelanjutan.(RS)