Penyuluh : Bantuan Alsintan Dinikmati Petani Hingga Wilayah Perbatasan Sebatik
Penyuluh : Bantuan Alsintan Dinikmati Petani Hingga Wilayah Perbatasan Sebatik
Pilarpertanian - Penyuluh Kalimantan Utara (Kaltara), Agung, melaporkan bahwa bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian (Kementan) telah menjangkau wilayah terluar Indonesia, termasuk Pulau Sebatik, salah satu daerah di Kaltara yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Berkat bantuan tersebut, indeks pertanaman (IP) petani di Kaltara kini meningkat dari sebelumnya hanya IP 1 menjadi IP 2.
“Pertama-tama, saya ucapkan terima kasih, Pak. Kami, para penyuluh di Kalimantan Utara, serta para petani, poktan, dan gapoktan, ingin melaporkan bahwa bantuan alsintan untuk brigade pangan sudah sampai di wilayah perbatasan, yakni pulau Sebatik Pak yang daerah sebagian wilayah Malaysia. Di sana, alsintan yang dikirim sudah diterima dan dimanfaatkan dengan baik.” kata Agung saat memberikan laporan langsung kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pada Apel Nasional Penyuluh Pertanian yang di hadiri 45 ribu penyuluh secara daring pada Kamis (20/11).
Agung menambahkan bahwa alsintan yang diterima petani di perbatasan meliputi traktor roda empat, combine harvester, dan rice transplanter. Seluruh alat tersebut, kata Agung, kini sudah digunakan secara optimal oleh petani dan memberikan dampak nyata terhadap efisiensi budidaya serta percepatan masa tanam.
“Petani sangat berterima kasih karena bantuan ini benar-benar menjawab kebutuhan mereka di lapangan. Pompa air terutama sangat membantu. Dulunya hanya IP1, sekarang bisa IP2. Itu perubahan besar bagi petani di wilayah perbatasan,” tambah Agung.
Namun demikian, Agung juga menyampaikan aspirasi petani terkait keterbatasan akses terhadap BBM bersubsidi untuk mengoperasikan alsintan. Menurutnya, kuota BBM bagi petani dan kelompok tani di wilayah perbatasan masih belum mencukupi sehingga operasional alsintan terkadang terkendala biaya BBM yang relatif lebih tinggi.
“Harapan kami, Pak, kuota BBM bersubsidi untuk alsintan bisa ditambah. Saat ini petani berharap bisa mendapatkan harga BBM yang sama seperti kendaraan angkutan dan alat berat lainnya. Ini sangat membantu agar alat yang sudah diberikan bisa terus beroperasi maksimal,” kata Agung.
Menanggapi laporan tersebut, Mentan Amran langsung menugaskan pejabat eselon I untuk menindaklanjuti seluruh laporan penyuluh di lapangan. Tidak hanya itu, Mentan menegaskan bahwa setiap PPL juga wajib mendapat perlindungan penuh saat menjalankan tugas.
“Terima kasih seluruh teman-teman PPL. Kalau ada penyimpangan, segera laporkan. Pelapor dilindungi oleh pusat. Siapa pun yang intervensi, meneror, atau menakut-nakuti, sampaikan ke kami. Sebutkan siapa orangnya. Nanti langsung kami tindaklanjuti ke kepolisian, kejaksaan, dan TNI. Jadi tidak usah takut,” kata Mentan Amran.
Mentan Amran menyampaikan apresiasi besar kepada para penyuluh yang bekerja tanpa lelah hingga ke wilayah terluar Indonesia. Ia menegaskan bahwa Presiden memberi perhatian khusus terhadap peran penyuluh sebagai garda terdepan pembangunan pertanian.
“Keberhasilan pertanian hari ini adalah hasil kerja keras penyuluh di seluruh Indonesia. Kalian adalah pasukan terdepan Kementerian Pertanian,” ujar Mentan.
Ia juga meminta penyuluh menjaga integritas dan keberanian dalam mengawasi bantuan di lapangan. Setiap penyimpangan, pungli, atau praktik jual beli alsintan, menurut Amran, harus segera dilaporkan ke pusat.
“Kalau ada penyimpangan atau pungutan, laporkan saja. Identitas kalian dijamin aman. Jangan biarkan ada yang merusak pertanian dan merah putih,” tegasnya.
Mentan Amran turut menginstruksikan agar seluruh bantuan pertanian diprioritaskan kepada petani miskin, petani gurem, dan kelompok tani yang benar-benar membutuhkan. Ia juga meminta penyuluh aktif melaporkan potensi cetak sawah, perbaikan irigasi, dan kebutuhan pompanisasi, terutama di daerah yang berpotensi meningkatkan indeks pertanaman.
“Kita ingin IP 1 naik menjadi IP 2 bahkan IP 3. Semua laporan dari penyuluh akan kami tindak lanjuti. Jika ada banjir, serangan hama, atau kendala apa pun, laporkan segera. Pusat akan langsung bergerak,” kata Mentan Amran.
Mentan Amran meminta penyuluh tidak boleh takut terhadap intervensi atau ancaman apa pun. Pemerintah telah berkolaborasi dengan kepolisian, kejaksaan, dan TNI untuk memastikan perlindungan maksimal.
“Kalau ada yang mencoba menekan atau menakut-nakuti, laporkan saja. Biar pusat yang ambil alih. Tugas kalian cukup bekerja jujur untuk kemajuan pertanian Indonesia,” tutup Mentan Amran.(ND)

