Penyuluhan Pertanian Melalui Media Sosial di Kabupaten Kendal
Penyuluhan Pertanian Melalui Media Sosial di Kabupaten Kendal
Pilarpertanian - Pilar – Setelah beberapa BPTP Jawa Tengah menyelenggarakan workshop sinkronisasi program penyuluhan pertanian tingkat Provinsi Jateng dengan menghadirkan Penyuluh Pertanian tingkat kabupaten dari seluruh wilayah Jateng, selanjutnya di setiap kabupaten melaksanakan roadshow workshop tematik di tingkat kecamatan. Kegiatan tersebut dalam rangka peningkatan kapasitas Penyuluh Pertanian guna percepatan transfer inovasi teknologi pertanian kepada masyarakat. Pada tanggal 16-23 Juli 2018, Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Kendal menyelenggarakan workshop tematik untuk meningkatkan kapasitas Penyuluh Pertanian kecamatan dengan tema Penyuluhan Pertanian Melalui Media Sosial (Medsos) dengan materi Pemupukan Hara Spesifik Lokasi (PHSL) bertempat di lima BPP kecamatan yaitu Brangsong, Pegandon, Singorojo, Weleri dan Patean. Setiap kegiatan workshop diikuti oleh 30 peserta, terdiri dari PPL maupun THL-TBPP yang bertugas di setiap kecamatan. Sebagai narasumber adalah Penyuluh BPTP Jateng sekaligus sebagai Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian (PERHIPTANI) Jateng dan KJF BPP setempat. Selain penyampaian dan pemahaman substansi PHSL dan kondisi pertanian wilayah setempat, strategi penyuluhan melalui media sosial menjadi materi utama dalam rangkaian workshop tersebut. Saat ini medsos sudah menjadi bagian dari aktivitas masyarakat dalam berinteraksi dengan sesama sekaligus untuk mengakses berbagai informasi terkini, sehingga semua informasi inovasi teknologi relevan jika dikomunikasikan dan disebarluaskan melalui medsos. Penyuluh BPTP Warsana dan Dedi Untung mengemas materi PHSL dalam berbagai medsos sebagai strategi penyuluhan kekinian untuk disampaikan dan diajarkan kepada peserta. Aplikasi PHSL yang sudah tersedia di Play Store, juga disinkronkan dengan materi KATAM TERPADU, PUTS dan PUTK inovasi Balitbangtan yang terkait dengan pemupukan. Pembuatan video tutorial, video dokumenter, dan video pendek menggunakan aplikasi yang sudah tersedia. Ini menjadi poin penting dalam rangkaian materi yang disampaikan. Karena visualisasi informasi dalam bentuk video dipandang masyarakat lebih menarik dari pada narasi dan gambar. Bagaimana semua informasi tersebut dapat diunggah dalam berbagai media sosial menjadi topik menarik bagi semua peserta, disamping menumbuhkan kreatifitas juga memacu produktivitas dalam menginformasikan inovasi teknologi yang telah diterapkan dan dikembangkan serta permaslahan yang terjadi di lapangan sehingga terjadi komunikasi interaktif antar sesama penyuluh dan masyarakat. Hal yang tidak kalah penting lagi adalah memperbanyak pertemanan di berbagai medsos untuk memperluas jangkauan informasi. Diskusi interaktif terjadi selama workshop, yang menunjukkan antusias peserta terhadap materi yang disampaikan. Tidak hanya PPL dan THL-TBPP, pada waktu bersamaan terdapat sejumlah mahasiswa KKN dari STPP Magelang yang juga mengikuti workshop di sela-sela kegiatan mereka di wilayah setempat. Banyak kreativitas dan ide dari mahasiswa yang notabene sudah selangkah ke depan dalam penggunaan medsos sebagai sarana penyebarluasan informasi, dan perlu pemahaman lebih terkait substansi yang dapat dibawa di dalam proses studi dan praktik di lapangan. PPL berharap agar ke depan, workshop atau training diadakan secara terjadwal secara konsisten dengan tema-tema yang lain sebagai bahan untuk Latihan dan Kunjungan (LAKU) di wilayah binaan mereka. (RHP)