Peringati Dies Natalis, Polbangtan YoMa Kementan Ajak Mahasiswa Adaptif dan Tangkas Hadapi Perubahan
Peringati Dies Natalis, Polbangtan YoMa Kementan Ajak Mahasiswa Adaptif dan Tangkas Hadapi Perubahan
Pilarpertanian - YOGYAKARTA – Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) yang merupakan transformasi dari Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STTP) tahun ini memperingati Dies Natalis yang ke-4. Mengusung tema “Smart Farming for Smart Industry of Agriculture”, Polbangtan YoMa mengajak seluruh civitas akademikanya untuk senantiasa berinovasi dan mengikuti perkembangan zaman demi terwujudnya cita-cita pembangunan pertanian Indonesia.
Tema ini memperteguh komitmen Polbangtan YoMa untuk senantiasa menciptakan generasi penerus pertanian yang unggul dan berkualitas. Sebagaimana dikutip dari pernyataan Menteri Pertanianm (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, bahwa pendidikan vokasi mempunyai peran yang sangat strategis.
“Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian. Karena bagaimanapun, masa depan pertanian ada di generasi milenial,” katanya.
Senada dengan Mentan, Dedi Nursyamsi menyebutkan pentingnya peran Lembaga Pendidikan vokasi pertanian untuk membentuk SDM pertanian unggulan. SDM yang siap bekerja di dunia usaha dan dunia industri serta mencetak pelaku usaha pertanian andal, kreatif.
Lembaga pendidikan vokasi juga harus menyiapkan professional dan mampu sebagai pengusaha pertanian milenial dengan semangat kompetisi tinggi di bidang usaha pertanian.
“Saat ini, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian berencana akan memagangkan duta petani milenial ke Jepang, dan melatih wirausaha pertanian serta membangun Lembaga Pendidikan vokasi pertanian di 34 provinsi,” katanya.
Ditambahkan Dedi Nursyamsi, untuk menjadi negara maju, hal utama yang perlu digenjot adalah SDM nya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantapan Pendidikan vokasi pertanian, mencetak lulusan yang berkualitas baik sebagai job seeker, job creator maupun pengusaha pertanian milenial.
“Upayakan agar semua lulusan bekerja, jangan justru menambah pengangguran baru,” katanya.
Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto dalam sambutannya menyatakan bahwa bicara tentang tranformasi berarti harus ada perubahan di situ, “Transformasi adalah hal yang lumrah, karena pada dasarnya yang abadi adalah perubahan itu sendiri. Empat tahun sudah kita bertransformasi, transformasi tidak hanya nama, namun juga bagaima kita berupaya membuat Polbangtan YoMa untuk senantiasa mampu mengemban tugas negara.”
Mengahadapi Era Industri 4.0 dan menyongsong era 5.0, sambung Bambang, posisi manusia berdampingan dengan teknologi oleh karena itu penguasan teknologi di segala aspek kehidupan, khususnya pertanian merupakan hal yang mutlak.
“Ketika kita berbicara di Polbangtan YoMa, kita harus mengikuti arus itu. Sekarang eranya otomatisasi, era IoT (Internet of Things), ada perubahan disitu dan harus diikuti terus menerus. Persaingan ke depan semakin berat, hanya orang-orang yang tangkas, yang punya spesialisasi, orang-orang yang mempunyai daya juang, orang-orang yang punya motivasi kuatlah yang nanti eksis, dan inilah era kalian,” tandasnya.
Tangkas, menjadi poin perhatian selanjutnya yang disampaikan oleh Direktur Polbangtan YoMa, Ia berharap pada mahasiswa agar menyiapkan diri sebaik mungkin, familiar dengan IT, sehingga tidak terbelalak dengan fenomena ini.
“Kurun waktu 15-20 tahun yang akan datang kita menghadapi bonus demografi, dimana kalianlah yang akan menjadi pemimpin. Namun bonus demografi ini akan menjadi blunder jika SDM tidak siap. Kita harus tangkas, jangan sampai kita hanya menjadi penonton, tapi harus menjadi pemain yang kompeten,” ucap Bambang.
Lebih lanjut Bambang juga menyatakan bahwa perubahan yang dinamis ini harus diimbangi dengan sikap adaptif terhadap segala situasi. Ia mencotohkan sikap adaptif dan tanggap teknologi pada bidang pertanian khususnya untuk menghadapi fenomena global climate change.
“Belakangan banyak muncul serangan hama penyakit seperti serangan ulat bulu dan PMK. Kita harus bisa merekayasa perubahan ini dengan menerapkan teknologi, menerapkan Smart Farming,” ucap Bambang.
Pada akhir sambutannya, Bambang berpesan agar Mahasiswa Polbangtan memiliki karakter yang baik dan mampu berkolaborasi baik antar internal Polbangtan Yogyakarta Magelang maupun dengan pihak eksternal lainnya.
“Karakter akan menjadi kunci pembeda, orang yang karakternya baik akan mudah diterima dan beradaptasi di mana saja. Dan yang terkahir ayo kita jalin kekompakan antara Jogja dan Magelang, harus satu kesatuan agar terwujud misi Polbangtan YoMa yaitu Mengabdi dengan berprestasi dan tiada henti, dari Jogja dan Magelang untuk Indonesia bahkan untuk dunia,” pungkasnya.
Rangkaian kegiatan Opening Ceremony Dies Natalis Polbangtan YoMa ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan unit kegiatan mahasiswa seperti seni tari, seni beladiri, solo vocal, band, dan expo produk pertanian dari Mahasiswa serta Pasar Mitra Tani.HG