Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Di tengah pandemi virus Corona, bermunculan kreasi-kreasi masyarakat dari berbagai pelosok. Mulai dari yang terkesan ringan seperti kegiatan untuk mengatasi kejenuhan selama menjalani kerja dari rumah (work from home), hingga aktivitas yang kreatif dan produktif.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lain lagi yang dilakukan oleh sekelompok orang di kecamatan Mlonggo, kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang sengaja direkam dalam sebuah video yang menyebar melalui grup media sosial, Kamis, 9 April 2020.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam video berdurasi 37 detik itu terlihat lima orang berjalan berbaris menghadap kamera sambil menunjukkan secarik kertas yang bertuliskan pesan singkat. Tampaknya seperti pesan dari petani dan penyuluh kepada masyarakat dunia yang di antaranya banyak yang sedang menjadi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lima pesan singkat tersebut berturut-turut adalah “Kami Tetap ke Sawah, Biar Pangan Tetap Ada, Kalian Tetap di Rumah, Untuk Keselamatan Bangsa, dan #Di Rumah Saja, #Pejuang Pangan, #Pangan Untuk Negeri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
M. Dian Satriadi, Kabid Tanaman Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Jepara, ketika dihubungi membenarkan bahwa video tersebut dibuat di sela-sela kegiatan panen padi di desa Sekuro, kecamatan Mlonggo, Jepara, hari ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pembuatan video yang diinisiasi oleh Sekretaris Kostratani yang juga Koordinator BPP Mlonggo, Chabibul Mustafa, dilakukan di jalan usahatani Kelompok Tani “Tani Maju II” dengan Ketua Nuruddin, yang merupakan binaan dari Penyuluh Pertanian Tri Susilowati.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lima orang yang ada dalam video ternyata adalah para penyuluh dan petani sendiri. Sementara itu, kegiatan panennya dilaksanakan di lahan sawah seluas 3 hektar milik petani Sudarto, varietas IR 64. Panen dilakukan dengan mesin Combine Harvester, dan hasilnya mencapai 6.72 ton gabah kering panen per hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Informasi mengenai aktivitas di sektor pertanian, khususnya kegiatan tanam, panen, dan pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman), belakangan ini memang semakin marak disebarluaskan melalui lini masa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini menyusul arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, untuk menyebarluaskan realita yang terjadi di lapangan bahwa petani tetap berproduksi dan penyuluh di lapangan tetap bekerja memberi pelayanan penyuluhan, melalui tagar #pertanian tidak berhenti. Hal ini penting untuk membangkitkan optimisme bahwa pasokan bahan pangan untuk 267 juta penduduk Indonesia aman terkendali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi, saat memimpin video conference dengan seluruh sekretariat Kostrawil melalui AWR (Agriculture War Room) Kementerian Pertanian, 3 April 2020, menegaskan bahwa tagar #pertanian tidak berhenti dan terus dikumandangkan, terlebih di saat kita tengah menghadapi pandemi Covid-19 dan menjelang bulan suci Ramadhan, baik melalui foto, video, dan berita.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selain semangat optimisme, pemberitaan seperti itu bisa menjadi pemicu bangkitnya energi positif kolektif di kalangan masyarakat yang selama ini cenderung dijejali dengan berita-berita yang menyuarakan rasa kekhawatiran dan ketakutan terkait pandemi Covid-19,” ujar Dedi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dedi melalui pesan tertulis sangat mengapresiasi maraknya informasi dan pesan dari lapangan yang membuktikan bahwa memang sektor pertanian tidak berhenti.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pak Menteri senang sekali,” ujarnya melalui pesan singkat. Dedi berharap para penyuluh dapat membuat dan menyebarluaskan vlog (video blog) yang menggambarkan aktivitas di lapangan.(bs)