Polbangtan Kementan Bekali Mahasiswa dan Alumni Sebelum Terjun Ke Lapangan
Polbangtan Kementan Bekali Mahasiswa dan Alumni Sebelum Terjun Ke Lapangan
Pilarpertanian - Boyolali – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menerapkan proses pembelajaran praktek langsung kepada Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian dengan menugaskan mahasiswa turun langsung ke lapangan mendampingi petani dan penyuluh guna membantu meningkatkan produksi pangan. Menyiapkan hal tersebut Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Kementan yang berada di Yogyakarta-Magelang melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk mahasiswa dan alumni peserta pendampingan. Kegiatan dilaksanakan serempak di tiga Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kabupaten Boyolali yaitu BPP Ngemplak, BPP Nogosari, dan BPP Teras.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mendorong mahasiswa untuk dapat kreatif dan menyalurkan ilmunya langsung di lapangan.
“Politeknik pembangunan pertanian adalah pabrik dari calon-calon petani millenial kita yang siap untuk terjun langsung ke dunia pertanian. Tentu ini terkait dengan regerenasi petani yang mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap, harus terus kita lakukan secara terus-menerus secara berkesinambungan dan secara sistematis,” ujar Mentan SYL.
Terpisah Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi telah memerintahkan tujuh Polbangtan yang salah satunya yaitu Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) untuk menurunkan mahasiswanya mendampingi Kostratani (BPP)/ Gapoktan/ Kelompok Tani di wilayahnya masing-masing.
“Melalui pendampingan Mahasiswa Polbangtan di Kostratani BPP maupun Gapoktan atau kelompok tani diharapkan dapat menjadi bagian solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh petani,” ujar Dedi.
Sementara Direktur Polbangan Yoma Bambang Sudarmanto menjelaskan bahwa kegiatan penerjunan langsung mahasiswa ke lapangan juga merupakan salah satu pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
“Mahasiswa selain melakukan kuliah daring, juga harus langsung terjun ke lapangan membantu petani, agar mereka tahu kondisi riil di lapangan. Tidak hanya paham teori saja,” jelas Bambang.
Bimtek ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Trainging of Trainer (ToT) yang diselenggarakan pada hari sebelumnya. Diikuti sebanyak 30 mahasiswa semester 6 dari Program Studi Agronomi Hortikultura (AH), Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan (PPB), dan Teknologi Benih (TB).
Nantinya mereka akan dibagi menjadi 3 kelompok dengan anggota masing-masing 10 orang untuk ditempatkan di 3 lokasi berbeda.
Endah Puspitojati selaku ketua Jurusan Pertanian menerangkan bahwa pada kesempatan tersebut mahasiswa dibekali materi klasikal dan materi praktik lapang. Materi disampaikan Fasilitator Bimtek yang terdiri dari 6 Dosen Pendamping yang sudah mendapat TOT berkolaborasi dengan penyuluh setempat dan petani di wilayah masing-masing.
“Mahasiswa yang akan terjun langsung dibekali pemahaman mengenai program strategis Kementan, kebijakan pembangunan pertanian di Kabupaten Boyolali, Pengembangan Jejaring Kemitraan, wawsan mengenai fungsi Konstratani BPP, dan materi teknis Pengembangan Integrated Farming di Pedesaan, Peningkatan Produksi Padi melalui IP Padi 400, Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan, Luas Tambah Tanam dan Produksi, serta Sistem Penyusunan Pelaporan Kegiatan,” rinci Endah.
Endah berharap, materi yang disampaikan melalui Bimtek maupun materi yang telah diperoleh selama kuliah dapat menjadi bekal yang cukup bagi peserta untuk terjun ke lapangan. Setelah mendapatkan rangkaian materi Bimtek, Mahasiswa peserta pendampingan kemudian langsung dilepas ke lokasi masing-masing untuk menjalankan tugas selama kurang lebih dua bulan.HG