Program Menjadikan Petani Lebih Sejahtera
Program Menjadikan Petani Lebih Sejahtera
Pilarpertanian - Pilar – BPS 16/7 merilis data kemiskinan di pedesaan pada Maret 2017 sebanyak 17,10 juta jiwa. Angka ini menurun 181,3 ribu jiwa bila dibandingkan September 2016 sebesar 17,28 juta jiwa. Angka ini cukup bagus dibandingkan data perubahan total kemiskinan Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di pedesaan yang diukur Gini Ratio pada Maret 2017 sebesar 0,320, turun dibanding Maret 2016 sebesar 0,327. Bila dilihat distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah di perdesaan angkanya 20,36 persen berarti termasuk kategori ketimpangan rendah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selanjutnya BPS merilis upah nominal harian buruh tani nasional Juni 2017 Rp 49.912 perhari naik sebesar 0,26 persen dibanding upah buruh tani Mei 2017 Rp 49.782 per hari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“ya, terima kasih, informasi tentang angka kemiskinan di desa menurun, gini rasio membaik dan upah buruh tani meningkat ini merupakan kabar bagus dan menunjukkan satu indikator petani lebih sejahtera”, bila upah buruh tani naik ini kan menggambarkan daya beli buruh tani meningkat pula”, ujar Winarno Tohir, Ketua Kontak Tani Nelayanan Andalan (KTNA) Nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Winarno mengatakan “capaian penurunan kemiskinan ini kan ada kaitannya dari program-program pemerintah. Programnya selama ini kan tidak hanya diarahkan pada peningkatan produksi guna mencapai swasembada, tapi ada juga program pemberdayaan untuk mensejahterakan petani, ungkap Winarno.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Program peningkatan produksi seperti perbaikan jaringan irigasi 3 juta hektar, bantuan alat mesin pertanian 80 ribu unit pertahun, bantuan benih unggul, subsidi pupuk, perluasan areal tanam, pola tanam jajar legowo, dan lainnya telah berdampak pada produksi. Capaian produksi pangan naik signifikan. Produksi padi 2014-2016 naik 8,3 juta ton GKG atau 11,7 persen. Peningkatan produksi padi ini senilai Rp 38,2 triliun. Produksi jagung naik 4,2 juta ton atau 21,9 persen, peningkatan produksi jagung ini setara Rp 13,2 triliun, ujar Dr Lutful Hakim Kabid Data Sosial Ekonomi di Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara program-program yang terkait dengan mensejahterakan petani antara lain: program pemberdayaan petani melalui pelatihan dan pendampingan, pengembangan kawasan rumah pangan lestari, perlindungan harga petani dengan kebijakan harga atas dan harga bawah, serap gabah petani dan produk pangan strategis lain, kemitraan petani jagung dengan GPMT, kemudahan petani akses Kredit Usaha Rakyat (KUR), asuransi usahatani padi dan sapi, memperpendek rantai pasok tata niaga pangan, membangun Toko Tani Indonesia, membentuk Satgas Pangan dan lainnya, lanjut Lutful.(RS)