Revolusi Pertanian Dimulai! Wamentan Sudaryono Siapkan Senjata Baru untuk Petani Indonesia
Revolusi Pertanian Dimulai! Wamentan Sudaryono Siapkan Senjata Baru untuk Petani Indonesia
Pilarpertanian - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa meteorologi pertanian memiliki peran strategis dalam meningkatkan produksi pangan nasional. Menurutnya, pemanfaatan data cuaca dan iklim secara tepat dapat menjadi “senjata pintar” bagi para petani Indonesia dalam menghadapi tantangan produksi dan perubahan iklim.
Hal ini disampaikan Sudaryono saat menghadiri Pelantikan Pengurus Pusat Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (PERHIMPI) periode 2024–2029 di Kantor Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP), Jakarta, Kamis (21/08/2025).
“Ilmu meteorologi pertanian harus bisa didigitalisasi dan diakses secara luas, agar para petani, penyuluh, dan pelaku usaha pertanian lainnya bisa mengambil keputusan yang tepat dalam setiap tahap produksi,” ujar Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar.
Ia menekankan, bahwa integrasi antara berbagai disiplin ilmu seperti meteorologi, ilmu tanah, pemupukan, hama, hingga benih, merupakan elemen penting dalam modernisasi pertanian.
“Semua disiplin ilmu ini adalah faktor X yang akan kita ramu menjadi kekuatan. Dengan pendekatan yang terintegrasi, produksi pangan nasional bisa kita dorong naik, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani,” jelasnya.
Sudaryono mencontohkan pentingnya informasi yang akurat bagi petani, terutama dalam hal waktu tanam, pemupukan, dan panen. Dengan prediksi cuaca yang tepat, petani bisa menghindari gagal panen dan memaksimalkan hasil pertanian.
“Misalnya, petani harus tahu bahwa jika menanam padi di minggu ketiga Agustus, maka risiko dan peluangnya apa. Semua itu hanya bisa diketahui dengan data yang presisi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sudaryono menyebut BRMP memiliki peran penting dalam mengendalikan aspek teknis pertanian, mulai dari penyediaan benih unggul, pengelolaan irigasi, hingga distribusi pupuk. Meski cuaca tidak dapat dikendalikan, ia menekankan bahwa dengan prediksi yang semakin akurat, kontrol terhadap proses produksi dapat diperkuat.
“Yang bisa kita kendalikan itu benih, pupuk, dan irigasi. Tapi cuaca, walau tidak bisa dikontrol, bisa kita prediksi. Semakin akurat prediksinya, semakin besar kendali kita terhadap produktivitas,” tuturnya.
Sudaryono juga memberikan apresiasi terhadap peran penting para penyuluh dan tenaga ahli di lapangan, termasuk yang tergabung dalam PERHIMPI. Ia menyebut mereka sebagai ujung tombak yang kerap bekerja dalam senyap namun memberikan dampak nyata.
“Banyak dari mereka tidak tampil ke permukaan, tapi justru menjadi penentu keberhasilan di lapangan. Mereka yang menemani petani setiap hari, yang memastikan dari proses tanam hingga panen berjalan lancar,” kata Sudaryono.
Ia juga meminta Ketua Umum PERHIMPI yang baru, Fadjry Djufry, untuk terus mengawal agenda transformasi pertanian melalui pemanfaatan teknologi agrohidrometeorologi yang berbasis data dan inovasi.
“Petani dan penyuluh kita adalah pasukan tempur di lapangan. Mereka yang bertempur setiap hari demi kedaulatan pangan kita. Maka tugas kita adalah memastikan mereka dipersenjatai dengan ilmu, data, dan teknologi terbaik,” tegasnya.(PW)