Sayuran Menjadi Sehat, Segar, dan Awet Berkat Biochar-Kompos
Sayuran Menjadi Sehat, Segar, dan Awet Berkat Biochar-Kompos
Pilarpertanian - Pilar – Tampilan sayuran yang segar, bersih, plus sehat tentu membuat para ibu tertarik untuk membeli. Saat ini produk sayuran dengan kriteria tersebut bisa didapatkan dengan harga “ramah” di Kebun Percobaan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian yang berlokasi di Jl. Raya Jakenan-Jaken KM 5 Pati Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Masyarakat mulai sadar untuk memilih produk pertanian yang sehat sebagai bahan konsumsi sehari-hari. Dengan mengkonsumsi produk pertanian yang sehat, akan minimalisasi dampak kontaminan pertanian terhadap kesehatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kebutuhan makanan yang sehat tersebut harus dipenuhi dengan cukup. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah mengupayakan dengan menyediakan inovasi teknologi ramah lingkungan untuk diadopsi masyarakat petani secara luas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adopsi teknologi ramah lingkungan secara luas akan dapat mencukupi kebutuhan produk pertanian sehat, sehingga masyarakat dan generasi Indonesia akan sehat, cerdas, dan hebat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu teknologi pertanian ramah lingkungan adalah teknologi remediasi melalui pemanfaatan limbah pertanian. Remediasi adalah kegiatan membersihkan permukaan tanah/lahan yang tercemar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Teknologi remediasi dikenalkan pada masyarakat luas untuk mengatasi lahan pertanian yang tercemar bahan kontaminan seperti pestisida dan logam berat. Biochar atau arang aktif yang dikombinasikan dengan kompos adalah salah satu teknologi yang dapat minimalisir kontaminan pada produk pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Seorang peneliti Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan), Dr. Elisabeth Srihayu Harsanti telah melakukan berbagai penelitian terkait dengan remediasi tanah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kombinasi limbah pertanian biochar tongkol jagung dan pupuk kandang sapi atau ayam efektif sebagai bahan pembenah tanah untuk remediasi tanah sawah tercemar residu insektisida endosulfan,” ungkap Harsanti.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hasil penelitian Harsanti menunjukkan, aplikasi biochar yang dikombinasikan dengan kompos pukan ayam atau sapi mampu mempercepat penurunan α-endosulfan sekitar 66,5 % pada biochar: pukan ayam (1:4) dan 70,9% pada biochar:pukan sapi (1:4).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan kombisansi yang sama hasil padi pada MT I masing-masing meningkatkah hasil antara 4,3% dan 8,5% dan pada MT II meningkatkan hasil antara 9,7% hingga 13,1%.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemberian biochar dikombinasikan dengan kompos dan pupuk kandang juga meningkatkan hasil biomassa tanaman sawi sekitar 5,5% – 26,2 %.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kebun Percobaan (KP) Balingtan telah menerapkan teknologi remediasi tersebut. Produk sayuran yang dihasilkan antara lain bayam, selada, sawi, kubis, bunga kol, tomat dan lain-lain.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Elis (48 tahun), ibu rumah tangga menuturkan bahwa bunga kol yang dibeli dari KP Balingtan awet dan tetap segar di simpan dalam kulkas selama 3 minggu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bunga kol yang saya beli di KP Balingtan dapat bertahan hingga 3 minggu dalam lemari pendingin, padahal biasanya kalau dari pasar umum sekitar 6 hari sudah benyek dan kusam,” tutur Elis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Biochar – pukan juga dikenalkan pada salah satu kelompok wanita tani perkotaan di Pati. Mereka menerapkan teknologi tersebut untuk bertanam sayuran seperti cabai, tomat, terong, bayam, dan seledri, juga tanpa pestisida kimia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tomat hasil panenannya juga awet, tetap segar dan renyah disimpan dalam waktu lama,” tutur Nurhayati salah seorang anggotanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini menunjukkan bahwa produk pertanian yang ramah lingkungan, dapat memberikan penampilan yang baik, awet, serta sehat dikonsumsi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Produk-produks sayuran dan buah yang ramah lingkungan tersebut dikenalkan pada kegiatan Bazar Produk Ramah Lingkungan pada Aksi Peduli Lingkungan Pertanian yang dilangsungkan di Balingtan, Pati pada tanggal 1-7 Juli 2018. (ERH/SB)