Seluruh BPP di Brebes dan Tegal Siap Transformasi jadi KostraTani
Seluruh BPP di Brebes dan Tegal Siap Transformasi jadi KostraTani
Pilarpertanian - Seluruh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kabupaten Brebes dan Tegal menyatakan siap untuk melaksanakan tugas, fungsi dan peran Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) mengusung digitalisasi pertanian di era industrialisasi 4.0.
Komitmen tersebut dikemukakan Bupati Brebes Idza Priyanti dan Bupati Tegal Umi Azizah, setelah keduanya menerima kunjungan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi di ruang kerja masing-masing, Rabu (9/9).
Pada kunjungan kerja di Brebes dan Tegal, hadir sejumlah pejabat Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP) antara lain Kabid Program dan Evaluasi Penyuluhan, Riza Fakhrizal dan Kasubbid Kelembagaan Penyuluhan, Purnomojati Anggoroseto.
“Kehadiran Kostratani di Brebes, kami menyambutnya dengan gembira. Kostratani akan memberi manfaat untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi pertanian,” kata Bupati Idza Priyanti pada Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi di Tegal, Rabu (9/9).
Menurut Bupati Idza Priyanti, Brebes memiliki target besar di sektor pertanian dan mengharapkan dukungan pemerintah pusat agar produksi pertanian Brebes terus meningkat seperti padi dan palawija, sehingga menjadi lumbung pangan nasional dan menunjang ekspor.
“Dari produksi kompetitif bawang merah, Brebes selalu surplus tiap tahun. Rata-rata surplus 300 ribu ton per tahun, dari surplus itu, 100 ribu ton didorong memenuhi kuota ekspor. Selain bawang, surplus produksi padi rata-rata 135 ribu ton per tahun,” katanya.
Empat BPP pada sentra produksi beras dan bawang di Kabupaten Brebes telah mengusung KostraTani diusung oleh BPP Bulakamba, BPP Ketanggungan, BPP Banjarharjo dan BPP Losari setelah diluncurkan Bupati Idza Priyanti di Brebes, Rabu (9/9) disaksikan Dedi Nursyamsi didampingi Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman.
“Potensi dan sikap stakeholder pertanian di Brebes sangat luar biasa. Kompetitif dan berkomitmen kuat untuk terus maju. Dengan sinergi positif, target besar Brebes akan cepat tercapai,” kata Dedi Nursyamsi.
Hal itu sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo terhadap KostraTani untuk meningkatkan peran pimpinan daerah. Mulai dari kepala desa, camat, bupati hingga gubernur untuk menggerakkan penyuluh pertanian, petugas lapangan lainnya, petani dan pelaku usaha dalam pembangunan pertanian.
“Targetnya, transformasi BPP menjadi Kostratani akan rampung secara keseluruhan pada 2021. Kita harapkan fungsi-fungsi BPP berjalan maksimal dengan transformasi menjadi BPP KostraTani,” kata Dedi Nursyamsi.
Pernyataan serupa dikemukakan Bupati Tegal Umi Azizah pada Dedi Nursyamsi, bahwa Tegal akan berupaya menerapkan KostraTani pada 14 BPP di seluruh kabupaten. Empat BPP di Tegal saat ini telah terhubung Agriculture War Room (AWR) Kementan.
“Kami ucapkan terima kasih, KostraTani juga masuk ke Tegal. Pertanian memang membutuhkan penyuluh dan petani yang lebih cerdas,” kata Bupati Umi Azizah saat menerima kunjungan Dedi Nursyamsi di Tegal.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian – Kementerian Pertanian (BPPSDMP) menilai potensi pertanian Brebes dan Tegal sangat menjanjikan untuk mendukung pertanian nasional.
Tantangan sektor pertanian ke depan semakin berat, Bupati Idza Priyanti dan Umi Azizah berpendapat sama, bahwa untuk menangkal dampak pandemi Covid-19, dibutuhkan terobosan dan inovasi dengan Kostratani untuk mendorong produktivitas.
Bupati Umi Azizah mengakui pemerintah kabupaten (Pemkab) telah melakukan pemetaan (mapping) komoditas pertanian sesuai zonasi didukung 18 BPP KostraTani. Tahun ini, empat BPP ditunjuk sebagai role model KostraTani antara lain Dukuh Waru dan Lebaksiu, sementara BPP Slawi, BPP Talang dan BPP Bojong tengah disiapkan Pemkab Tegal untuk implementasi KostraTani.
“Tegal juga sentra penghasil bawang putih, di Tuel lalu Lebaksiu jadi konservasi varietas lokal. Jatinegara penghasil buah-buahan seperti durian, nangka, alpukat dan manggis. Sebelum terdampak Covid-19, manggis sempat mengisi slot ekspor,” kata Bupati Umi Azizah.
Komoditas beras Tegal rata-rata surplus 63 ribu ton per tahun, yang terserap habis untuk pasar domestik. Adapun pergerakannya pada Juli 2020, telah surplus 26 ribu ton dari lahan persawahan seluas 38.447 hektar. (LA/ND)