Sidak di Karantina Surabaya, Mentan Cek Kemudahan Perijinan dan Disiplin Pegawai
Sidak di Karantina Surabaya, Mentan Cek Kemudahan Perijinan dan Disiplin Pegawai
Pilarpertanian - Pilar – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan sidak Senin (16/7/2018) di Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya, di Juanda, Surabaya, Jawa Timur – terletak kurang lebih 5 km dari Bandara Juanda. Mentan langsung masuk menuju bagian belakang kantor, dan menemui dua pegawai yang sedang asyik ngobrol sambil ngopi disaat jam kerja.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sedang apa ini? Ini kepala Balai nya ke mana?”, tanya Amran dengan tegas. “Tidak ada pak, sedang sakit”, jawab salah satu pegawai karantina.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kemudian di tempat yang sama Amran mengecek ruang tunggu bagi masyarakat yang sedang mengurus administrasi perkarantinaan pertanian, dan sempat beriskusi dengan salah satunya untuk menggali informasi ada tidaknya praktik pungli.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Amran kembali melanjutkan pengecekan ruangan dengan teliti, beberapa brankas dibuka satu per satu dan memastikan tidak ada pungli di kantor tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam inspeksi, Mentan juga sempat berhenti di lobby, kemudian masuk ke beberapa ruang kerja staf, dan menunjuk pojokan ruangan yang sepertinya sudah lama tidak dibersihkan dan tidak dirawat. “Coba tolong digeser, lihat sudah berapa lama ini lantai dan dinding tidak dibersihkan. Mana petugas cleaning service nya? Siapa yang bertanggung jawab untuk urusan ini?”, tanya Mentan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mentan melanjutkan sidak kedua ke Unit Layanan Karantina Hewan dan Unit Layanan Karantina Tumbuhan BBKP di Pelabuhan Tanjung Perak Kalimas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Disini, Mentan meminta absen pegawai dan memeriksa satu persatu pegawai yang selalu datang terlambat. “Yang datang terlambat saya skorsing satu minggu ya, mana orangnya? Anda istirahat satu minggu dan tunjangan juga saya stop satu minggu ya…”, tegas Mentan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Amran kembali menanyakan satu per satu masyarakat yang sedang mengantri giliran perizinan mengeni perkarantinaan. “Gimana pak? Ngurusnya lama tidak? Biasanya berapa lama? Ada (petugas) minta duit? ” tanya Amran. “Sebentar pak, paling 20 menit, tapi tergantung berapa banyak berkasnya. Nggak ada diminta duit, semuanya transfer dan online”, ujar salah seorang yang sedang mengantri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Amran, telah dikembangkan sistem perizinan dan pengurusan dokumen dilaksanakan dengan cara online. Segala biaya administrasi yang dibebankan transaksinya dengan transfer ke bank. Hal ini untuk menghilangkan praktek-praktek pungutan liar (pungli) di lapangan. Hasilnya, pengurusan menjadi lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu, biaya, dan tenaga
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal seperti ini turut memberikan andil terhadap penghargaan sebagai Kementerian Anti Gratifikasi kepada Kementerian Pertanian dari KPK.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini adalah sistem yang memberhentikan atau skorsing anda, bukan saya. Kementan sudah mendapatkan predikat WTP, kita harus jaga kedisiplinan dan layanan prima kepada publik” tegas Mentan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di tiga lokasi yaitu Kantor BBKP dan 2 Unit Layanan BBKP, Mentan menskorsing empat pegawai dan mencopot satu pejabat eselon IV.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mentan menyampaikan, saat ini pemerintah khususnya Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada publik termasuk di Balai Besar Karantina Pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami (sidak) ke sini dalam rangka meningkatkan kedisiplinan pegawai, yang kami syukuri, pungli tidak ada. Dulu kami temukan pungli langsung kami copot bahkan kami pecat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Alhamdulillah hari ini tidak ada (pungli), tapi perlu disiplin. Hari ini kami sidak, sengaja mereka tidak tahu, dan kami langsung cek satu per satu absennya, langsung kami skor. Kami ingin kerjanya bagus, hari ini sudah bagus, tapi kami ingin lebih bagus lagi”, terangnya kepada awak media.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejak tiga tahun terakhir Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memimpin Kementan, tidak hanya menyelesaikan program pangan seperti beras, jagung, cabai, bawang merah, bawang putih, daging sapi, daging ayam dan lainnya, tetapi juga melakukan reformasi mental SDM Pertanian, bersih-bersih kantor dan penertiban aparatur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hingga kini Kementan telah melakukan demosi dan mutasi 1.300 pegawai Kementan, termasuk di antaranya 200 pegawai Badan Karantina Pertanian. “Ini maksudnya meningkatkan disiplin pegawai, dan meningkatkan layanan kepada publik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kami tidak menemukan pungli, tetapi kedisplinan pegawai yang perlu ditingkatkan, pemeliharaan ruang kerja dan kebersihan yang masih perlu diperbaiki lagi”, kata Mentan. (RS)