Sinergi PUI Balitbangtan Untuk Kembangkan Anggrek Nusantara
Sinergi PUI Balitbangtan Untuk Kembangkan Anggrek Nusantara
Pilarpertanian - Pilar – Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kekayaan negara kita akan sumberdaya genetik (SDG) anggrek tidak diragukan, namun pemanfaatan sebagai tanaman hias untuk kebutuhan domestik maupun ekspor masih terbatas. Karena itu, lembaga penelitian terkait perlu melakukan sinergi agar dapat menghasilkan produk anggrek berkualitas tinggi dan teknologi pendukungnya. Kegiatan sinergi Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan (PUI) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui dua unit pelaksana teknis (UPT)-nya yaitu BB Biogen dan Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) melakukan pertemuan kedua untuk menghasilkan sinergi bagi pengembangan anggrek nusantara. Hasil pertemuan kedua UPT di Balithi, Kamis (02/08/2018) menyepakati lima poin untuk mengembangkan tanaman anggrek. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Kerja Sama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian (KSPHP) BB Biogen, Dr Sustiprijatno dalam rapat sinergi Pusat Unggulan Iptek (PUI) di Kantor Balithi, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. “Lima poin kegiatan sinergi PUI yang disepakati diantaranya pengambangan sidik jari DNA anggrek, mikropropagasi Anggrek Vanda, Konservasi sumber daya genetik (SDG) tanaman hias secara in vitro, perbesaran community pot Anggrek Dendrobium, serta pendampingan reakreditasi laboraturium.” Ujar Sustiprijatno. Menurut Kepala Balithi Dr Rudy Soehendi, kerjasama antara Balithi dengan BB Biogen bermula dari upaya pengembangan anggrek yang menjadi salah satu tanaman hias prioritas Balithi. Terdapat beberapa jenis anggrek yang sedang dikembangkan yakni anggrek dendrobium, anggrek phalaenopsis atau anggrek bulan, anggrek vanda dan lain-lain. Namun terdapat kendala yang dialami anggrek bulan dalam perbanyakan benih secara massal, sehingga diperlukan kerjasama dalam penyelesaiannya. Dengan kerja sama ini teknologi yang dimiliki BB Biogen diharapkan dapat membantu dalam mengatasi masalah perbanyakan benih. “Bioteknologi juga dibutuhkan dalam membantu percepatan perakitan varietas serta membasmi penyakit yang kerap menyerang anggrek yakni bakteri erwinia.” ujar Rudy. Rudy menyampaikan rasa optimisnya terhadap lima poin kegiatan sinergi PUI yang telah disepakati, termasuk dalam hal konservasi SDG. Adanya Bank Gen Balitbangtan yang dikelola BB Biogen diharapkan mampu membantu penyimpanan SDG Balithi untuk jangka menengah dan jangka panjang. (AB/MS)