Stok Beras Surplus, Pemkab Blitar Libatkan Kostratani dan Gapoktan Berikan Bantuan ke Warga
Stok Beras Surplus, Pemkab Blitar Libatkan Kostratani dan Gapoktan Berikan Bantuan ke Warga
Pilarpertanian - Stok beras di Kabupaten Blitar surplus. Sukses ini tak lepas dari dukungan petani dan penyuluh yang mengoptimalkan lahan sawah seluas 31.976 Ha, terdiri dari sawah irigasi 28.519 Ha dan tadah hujan 3.457 Ha, hingga mampu mencukupi kebutuhan pangan di daerah.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan, tanggung jawab penyediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian.
“Semua penyuluh pertanian dan petani di Indonesia harus melakukan Gerakan Percepatan Tanam Serentak. Agar produksi tetap terjaga dan ketahanan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat bisa terpenuhi,“ tegas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Sabtu (29/08/2020).
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menegaskan jika pangan adalah masalah yang sangat utama.
“Pangan turut menentukan hidup matinya suatu bangsa. Saat ini pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis, tapi juga seluruh insan pertanian yang bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat. Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi,” tuturnya.
Mengapresiasi kecukupan pangan daerah, Bupati Blitar, H. Riyanto dan Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar memberikan kepercayaan kepada Gerakan Kostratani dan 17 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang tersebar di 22 kecamatan untuk menyediakan beras bagi warga yang terdampak Covid-19.
Selain memberikan bantuan berupa beras, warga terdampak Covid-19 juga mendapatkan bantuan sembako, sambal pecel, kecap serta masker yang dihasilkan oleh UMKM di Kabupaten Blitar. Kegiatan bantuan sosial (Bansos) yang telah melibatkan Gapoktan, ini telah berjalan 2 tahap.
Tahap pertama mulai realisasi bulan April 2020 sejumlah kurang lebih 34.000 paket dan tahap dua sejumlah 56.000 paket sembako yang artinya 560.000 ton beras yang telah didistribusikan kepada masyarakat.
Adanya kepercayaan yang diberikan pemerintah daerah Kabupaten Blitar kepada Gapoktan melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar menunjukkan bahwa perangkat pemerintah Kabupaten Blitar sangat mendukung produksi petaninya sendiri dengan mempercayai penyediaan bansos bagi warga yang terdampak Covid.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Wawan Widianto, mengatakan bahwa untuk menjadi penyedia beras, setiap Gapoktan wajib memenuhi kriteria diantaranya kadar air maksimal 15%, beras kepala minimal 80%, beras broken maksimal 20%, derajat sosoh minimal 80%, menir maksimal 3%.
“Dengan adanya Kostratani yang tersebar hampir diseluruh kecamatan di Kabupaten Blitar, diharapkan peran penyuluh dalam mendampingi petani mampu mewujudkan lumbung pangan di Kabupaten Blitar,” tegas Wawan.
Salah seorang Koordinator di BPP Wlingi, Ninik Dwi Handayani, menuturkan bahwa penyuluh pertanian menjalankan betul amanah yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kabupaten Blitar.
“Kami beserta seluruh penyuluh pertanian di Kabupaten Blitar bersinergi menjalankan secara maksimal program Kostratani, mendampingi dan mengawal petani untuk mengamankan stok pangan, memberikan jaminan kualitas beras yang baik untuk warga yang terdampak Covid serta menjadikan lumbung pangan di Kabupaten Blitar. Percepatan demi percepatan yang dilakukan oleh petani diharapkan bisa menjamin stock pangan disaat krisis pangan,” tutur Ninik.(ND)