Sumbawa Pulau Kering yang Turut Panen
Sumbawa Pulau Kering yang Turut Panen
Pilarpertanian - Nusa Tenggara Barat (NTB) terutama Sumbawa merupakan salah satu daerah di Indonesia yang iklimnya kering. Karena wilayah Sumbawa mempunyai curah hujan yang relatif kecil dan juga musim kemarau yang relatif lama dari bulan April hingga November. Namun demikian daerah ini tidak dapat dipandang sebelah mata dalam dunia pertanian. Etos kerja para petani di sini sungguh luar biasa dengan berusaha menanami setiap jengkal tanah yang ada.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat ini Pulau Sumbawa menjadi penghasil enam komoditas strategis terutama padi dan jagung. Hal ini tak lepas dari dukungan pemerintah dalam membangun infrastruktur pendukung, bantuan sarana serta kebijakan pemerintah yang kondusif.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam beberapa hari terakhir terdapat beberapa tempat di NTB yang melaksanakan panen raya, yakni Kabupaten Sumbawa dan Kota Bima.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di Kabupaten Sumbawa, pamen dilaksanakan oleh Kelompok Tani (Poktan) Saling Sakiki di Desa Lunyuk Ode, Kecamatan Lunyuk. Para petani memanen padi varietas Ciherang di lahan 25 hektar dengan produktivitas 8.2 kw/ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Panen juga dilaksanakan oleh Poktan Bomong Ijo I di Desa Lunyuk Rea Kecamatan Lunyuk, Sumbawa. Dengan jenis padi yang sama, para petani melaksanakan panen di lahan seluas 23 hektar dengan produktivitas 8.1 kw/ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu di Kota Bima, panen berlangsung di Kelurahan Santi, Kecamatan Mpunda dengan total lahan seluas 20 hektar. Jenis padi yang di panen merupakan varietas Mekongga dengan produktivitas 6 ton/ha. Untuk proses distribusinya, para petani di sini tidak menjual gabah melainkan beras seharga Rp 9.000-10.000/kg. Hal ini berbeda dengan petani di Kabupaten Sumbawa yang menjual gabah seharga Rp 4.000/kg. (RZ)