Sungkup Tertutup Untuk Penangkap Gas Rumah Kaca
Sungkup Tertutup Untuk Penangkap Gas Rumah Kaca
Pilarpertanian - Pilar – Sektor pertanian merupakan sumber sekaligus rosot penting gas rumah kaca (GRK), yang secara nasional menyumbang kontribusi efek rumah kaca sebesar 6-13%. Emisi GRK dari sektor pertanian bersumber dari budidaya padi sawah, pertanian lahan kering, peternakan, limbah/kotoran ternak, dan pembakaran biomassa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Budidaya tanaman pangan terutama padi sawah memberikan kontribusi nyata terhadap emisi GRK di sektor pertanian. Di sisi lain pengelolaan tanaman pangan dapat berfungsi sebagai rosot GRK dan berpotensi sebagai upaya mitigasi emisi GRK.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ada berbagai metode pengambilan sampel dan pengukuran emisi GRK di lapangan, antara lain dengan metode sungkup tertutup atau closed chamber, eddy covariance, dan micrometeorogical. Closed chamber adalah pengambilan sampel gas rumah kaca dengan menggunakan sungkup tertutup.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sungkup terbuat dari polycarbonate dengan kerangka dan penampang terbuat dari aluminium dan ada sungkup terbuat juga dari paralon. Sungkup dapat dibuat dengan ukuran dan bentuk berbeda-beda, tergantung tujuan penerapannya. Sungkup dapat berbentuk balok, silinder, dan kotak. Sungkup berfungsi untuk menangkap contoh gas CH4, CO2 dan N2O baik pada saluran drainase ataupun permukaan air.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengambilan contoh gas di dalam air saluran drainase dan bendungan umumnya menggunakan sungkup berbentuk silinder yang terbuat dari pipa berbentuk tabung dengan diameter 20 cm dan tinggi 80 cm dengan ketebalan gabus (styrofoam) 30 cm sebagai pelampung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada bagian bawah tabung setinggi 5 cm diberi lubang melingkar. Sedangkan pengambilan contoh gas di lahan perkebunan kelapa sawit dilakukan menggunakan sungkup yang berbentuk balok berukuran 50 cm x 50 cm x 40 cm.Sungkup tertutup memiliki kelebihan antara lain murah, bersifat portabel sehingga mudah di bawa ke lapangan, serta dapat digunakan untuk pengukuran suatu kawasan atau perlakuan tertentu dan dapat dilakukan pengukuran dalam jumlah banyak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Metode inilah yang paling banyak diterapkan dalam pengukuran emisi GRK. (EY/SB)