Tanam Perdana Benih Kacang Hijau, Gunung Kidul Mulai Bangkit Jadi Produsen Benih
Tanam Perdana Benih Kacang Hijau, Gunung Kidul Mulai Bangkit Jadi Produsen Benih
Pilarpertanian - Wakil Bupati Gunung Kidul, Heri Susanto bersama jajaran Kementerian Pertanian (Kementan), melakukan percepatan tanam perdana kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman Pangan (P3BTP) Kacang Hijau Berbasis Korporasi Petani TA 2022 di Kelompoktani Sedyo Lestari, Desa Karangasem, Kapenewon Paliyan, Kab. Gunung Kidul seluas 15 Ha, varietas Vima 1.
Tanam Perdana P3BTP Kacang hijau (16/2) dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Inspektur II Kementan, Direktur Perbenihan, Kepala Dinas Pertanian Prov. D.I.Yogyakarta, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Kidul, dan Mitra (PB Utama).
Wakil Bupati Gunung Kidul, Heri Susanto mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Kementerian Pertanian, bahwa petani Gunungkidul mendapatkan alokasi kegiatan P3BTP ini, semoga perbenihan Kacang Hijau semakin berkembang di Gunungkidul dan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nyata.
“Saya optimis Gunung Kidul berpotensi menjadi salah satu sentra perbenihan kacang hijau di Yogyakarta dan saya harap petani sekitar hutan dapat memanfaatkan lahan marginal di bawah tegakan jati untuk memenuhi pasokan benih kacang hijau di daerah sekitar,” ujarnya.
Dengan adanya program Kementan ini petani tidak perlu membeli benih dari luar provinsi, mengingat potensi lahan di Gunung Kidul cukup besar dan luas.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Bambang Pamuji, menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian terus mendorong ketersediaan benih kacang hijau melalui kegiatan P3BTP untuk memenuhi peluang permintaan kebutuhan ekspor yang cukup tinggi. Selama ini, hampir 25 persen produksi kacang hijau di ekspor.
“Benih menjadi salah satu pengungkit peningkatan produktivitas tanaman. Untuk ketersediaan benih, Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus mendukung pengembangan kawasan perbenihan kacang hijau melalui program “Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman Pangan (P3BTP) Kacang Hijau Berbasis Korporasi Petani,” ujar Bambang.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui Direktorat Perbenihan memberikan stimulus bantuan berupa transfer uang untuk pembelian benih sumber, pupuk dan pestisida kepada kelompok tani.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas petani menghasilkan benih bermutu mulai hulu sampai hilir untuk mendukung perbenihan nasional secara mandiri, berkelanjutan serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Terkait penyediaan benih, Catur Setiawan, Koordinator PMB mengatakan bahwa penyediaan benih bersertifikat kacang hijau pada tahun 2021 masih rendah (12%) dari kebutuhan benih, dan saat ini masih tersentra di beberapa provinsi. “Ini peluang emas bagi petani Gunung Kidul menjadi produsen benih kacang hijau,” imbuhnya.
Catur berharap, hasil calon benih kegiatan ini dibeli seluruhnya oleh mitra (PB Utama) untuk memenuhi kebutuhan program, dimana dari Direktorat Akabi pada tahun 2022 dialokasikan pengembangan kawasan kacang hijau seluas 200 ha di Kab. Gunung Kidul.
Hal senada disampaikan oleh Inspektur II, Tin Latifah. “Untuk menjaga kualitas mutu benih perlu adanya dukungan pengawalan, pendampingan dan pengawasan dari Pengawas Benih Tanaman, Penyuluh, POT dan semua stake holder terkait,” sebutnya.
Kepala Dinas Pertanian DIY, Sugeng Purwanto mendukung sepenuhnya kegiatan P3BTP ini, guna memenuhi ketersediaan benih kacang hijau secara mandiri, petani dapat menekan biaya sarana produksi serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Pengawas Benih Tanaman diminta segera mengawal sertifikasi benihnya, untuk mendukung program pemerintah.
Wibowo, PB Utama, (sebagai mitra) berkomitmen, dirinya siap mengambil hasil calon benih yang diproduksi dari kegiatan P3BTP petani Gunung Kidul untuk memasok benih pertanaman konsumsi insitu dan dapat berkontribusi memenuhi kebutuhan ekspor kacang hijau yang makin diminati pasar luar negeri salah satunya varietas Vima 1, selama ini dirinya mengaku sudah menjalin kerja sama dengan 5 eksportir di Surabaya per tahun rata-rata sebanyak 700 – 1.000 ton.(ND)