Tegaskan Komitmen, Indonesia Kirim Tenaga Ahli ke Kepulauan Solomon
Tegaskan Komitmen, Indonesia Kirim Tenaga Ahli ke Kepulauan Solomon
Pilarpertanian - Pemerintah Indonesia menegaskan komitmen untuk membantu pembangunan Solomon. Salah satu bentuk komitmen itu adalah dengan mengirimkan tenaga ahli sektor ayam broiler ke Pulau Solomon.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, pangan merupakan aspek paling strategis yang wajib dibangun bersama. Sebab, ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara.
“Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Kalau krisis ekonomi itu kita mampu bertahan, kita bisa lewati, krisis kesehatan, covid 19 kita lewati, tapi kalau krisis pangan bisa berdampak pada lainnya. Jadi, kita harus betul-betul bersama menjaganya,” sebut Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan jika kerjasama bilateral dengan Pemerintah Kepuluan Solomon, merupakan wadah untuk berbagi pengalaman, best practice serta inovasi dalam peternakan ayam.
“Sebagai industri yang sedang berkembang di wilayah pasifik, produksi unggas tentunya dapat berkontribusi terhadap keamanan pangan, mata pencaharian di pedesaan serta pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh,” ujar Santi.
Santi menambahkan, sebagai salah satu bentuk kerjasama Pemerintah Indonesia dan Negara Kepulauan Solomon diharapkan dapat meningkatkan perekonomian melalui sektor pertanian.
Tenaga ahli yang dikirim pemerintah Indonesia ke Kepulauan Solomon sebanyak 5 orang, terdiri dari ahli budidaya ternak, ahli kesehatan hewan, ahli pakan ternak, ahli slaughter dan ahli pengolahan daging.
Seluruh tenaga ahli ini berasal dari UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batu, UPT di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian.
Bantuan yang akan diberikan berupa hibah pembangunan Demonstration Plot (Demplot), Training of Trainer serta pendampingan pembudidayaan ayam broiler.
Hibah diawali dengan memberangkatkan tim advance sebagai tim harmonisasi kebijakan sebanyak 3 orang yang diketuai oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Roby Darmawan.
Hibah ini merupakan kelanjutan dari hibah Indonesia ke Solomon Islands dengan memberikan pelatihan peternakan bagi 20 orang peternak dan penyuluh peternakan Solomon Islands di BBPP Batu, Indonesia pada tahun 2023.
Program akan dimulai pada 21 Oktober 2024 dan berakhir pada 10 Desember 2024. Pelatihan akan diikuti oleh 20 peternak dari Honiara.
Bantuan disektor ayam broiler ini menyesuaikan dengan kebutuhan Solomon Islands yang masih melakukan pembudidayaan dengan sangat sederhana dan tingkat kematian ternak yang sangat tinggi, yakni 20%.
Selain itu, harga ayam masih tinggi dikarenakan mortalitas yang tinggi. Pengetahuan mengenai pengolahan daging juga masih terbatas, sehingga diperlukan peningkatan pengetahuan mengenai hal tersebut.
Deputy Director of Livestock and Veterinary Services, Ministry of Agriculture and Livestock Solomon Islands telah menerima kedatangan Tim Advance pada Kamis (17/10/2024) di Honiara, Solomon Islands.
Beliau berharap kerjasama kedua negara di bidang peternakan ini diharapkan mampu meningkatkan ekonomi para peternak serta mempererat hubungan antara Indonesia dan Pemerintah Kepulauan Solomon.(ES/BB)