Tiga Menteri Panen Padi Di Gresik
Tiga Menteri Panen Padi Di Gresik
Pilarpertanian - Tiga Menteri RI kompak lakukan panen raya padi di Kabupaten Gresik, yakni Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, bersama-sama panen di Desa Tambakreja Kecamatan Duduksampean. Kegiatan yang juga didampingi oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dilakukan pada hari Jumat (12/3) di lahan seluas 57 Hektar.
Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah yang hadir menyampaikan apresiasi atas kunjungan 3 pejabat negara ke wilayahnya. Ia menyebutkan pada tahun 2021 ini telah diprogramkan sasaran produksi padi sebesar 412.549 ton, jagung sebesar 166.322 ton dan kedelai 105 ton. Varietas Ciherang, Inpari 42 dan Inpari 32 yang paling umum digunakan petani saat ini.
“Alhamdulillah disini provitasnya cukup tinggi sekitar 6,4 ton/Ha,” ujarnya. Secara hitungan, Aminatun menyebutkan keuntungan petani Gresik bisa sekitar Rp 14,5 juta/hektar dimana pendapatan sekitar Rp 24 juta per hektar dan biaya produksi Rp 9,5 juta per hektar.
Menghadapi panen raya ini, Gresik telah menyiapkan kostraling yang siap mengamankan harga gabah petani. “Ada RMU lokal punyanya Pak Latif dengan kapasitas 10 ton per hektar, disana juga tersedia dryer dan gudang. Kami harap bisa berperan untuk mengamankan harga padi di saat puncak panen raya ini,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Mentan Syahrul mengharapkan kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota melakukan gerakan di lapangan dan menggerakkan Kostraling di Kecamatan sebagai ujung tombaknya. “Komitmen yang kuat semua pihak yang terlibat di masing-masing tingkatan akan menjadi indikator keberhasilan pencapaian sasaran tanam padi, jagung dan kedelai,“ lanjut Mentan.
Mentan menyebutkan pertanian itu harus dimulai dari hulu dan hilir, budi daya dan pascapanen, cara-cara terampil untuk menghilangkan kerugian serta mekanisasi pengolahan lahan. Salah satu bentuk kepedulian pemerintah pusat untuk mendukung swasembada pangan adalah bantuan benih, bantuan alat mesin pertanian serta sarana dan prasarana lainnya (pupuk, jaringan irigasi).
Tahun 2021 Kabupaten Gresik menerima bantuan benih padi untuk 2.500 ha dan jagung 1.000 ha. Untuk mendukung distribusi dan stabilitas harga pangan pada tahun 2021.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyebutkan dalam operasionalnya, kostraling ini sudah mampu mengakses KUR. Sudah tiga tahap yang diambil, Tahap pertama Rp 500 juta sudah lunas, tahap kedua Rp 350 juta sudah lunas juga dan tahap tiga dapat Rp 150 juta tinggal sisa pengembalian Rp 10 juta. Ini menunjukkan bahwa penggilingan-penggilingan ini bisa jalan dengan baik, mampu mengakses KUR berkali-kali dan bisa meningkatkan kapasitasnya. Selanjutnya yang diperlukan adalah hilirisasinya. Perlunya menambah combine harvester, dryer, RMU, serta packaging beras.
Sebagai informasi, pertanian mampu menunjukkan peningkatan kinerjanya di tengah kondisi Pandemi wabah Covid-19. Baru saja BPS merilis produksi padi tahun 2020 mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu, yakni sebesar 31,33 juta ton beras, mengalami kenaikan sebanyak 21,46 ribu ton atau 0,02 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 31,31 juta ton beras. Begitu pula dengan potensi produksi periode Januari–April 2021 yang diprediksi mengalami kenaikan sebesar 5,37 juta ton GKG (26,88%) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.
Ini menunjukkan bahwa sektor pertanian Indonesia tangguh dalam menghadapi berbagai macam goncangan, tetap eksis menyediakan makan rakyat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara mikro dan makro.(ND)