Upaya Pemerintah Kendalikan Harga Bawang Putih dan Cabai
Upaya Pemerintah Kendalikan Harga Bawang Putih dan Cabai
Pilarpertanian - Pilar-Upaya pemerintah menurunkan harga bawang putih menjelang ramadhan dan idul fitri terus dilakukan. Menteri Perdagangan Senin (8 Mei 2017) menggelar pertemuan dengan para Importir bawang putih.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam pertemuan tersebut dicapai beberapa kesepakatan ;
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pertama, para importir diminta kesediaannya untuk menurunkan harga dalam waktu seminggu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bagi yang mau bantu pemerintah menurunkan harga akan diberi kemudahan perijinan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Setelah dilakukan pendataan, sebanyak 9.070 ton bawang putih siap dijual dengan harga Rp. 23.000 sampai 35.000 per kg selama ramadhan dan idul fitri 2017. Bawang putih tersebut berasal dari beberapa perusahaan yang telah didata oleh Kementerian Perdagangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kedua, khusus bawang putih jenis Kating kualitas Premium dijual dengan harga Rp. 42.000 per kg, khususnya untuk mengisi pasar modern
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketiga, para importir bersedia menanam bawang putih di dalam negeri dengan ketentuan mulai berlaku 1 tahun sejak ditandatanganinya Permentan (Peraturan Menteri Pertanian) tentang Sistem Penanam Bawang Putih olen Perusahaan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono memastikan bahwa ketersediaan aneka cabai yang akan dibutuhkan secara nasional, khusus menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 1438 H/2017 ketersediaan bawang putih sangat aman dan harga terkendali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kunjungan ke sentra – sentra produksi cabai di seluruh Indonesia secara intensif dilakukan guna memantau secara langsung ketersediaan dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga”, kata Spudnik Sujono, Senin (8/5/2017).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari hasil pantauan yang dilakukan oleh timnya baru-baru ini ke lapangan, Spudnik merinci, khususnya cabe rawit merah, secara nasional angka prognosa menunjukkan bahwa produksi cabai rawit merah bulan Mei ini ada 87.232 ton, sementara kebutuhan nasional 73.689 ton. Untuk produksi bulan Juni adalah 88.923 ton dengan kebutuhan secara nasional 75.050 ton, serta produksi bulan Juli ada 83.464 ton dengan kebutuhan nasional 69.689 ton. Berarti aman, begitu juga untuk jenis cabe yang lain”, tegas Sputnik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dan berdasarkan penugasan Menteri Perdagangan ke Perum Bulog, untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga cabai rawit merah dan bawang merah, pihaknya pun telah melakukan Kordinasi dengan Perum Bulog untuk melakukan penyerapan dan pembelian, baik cabai rawit merah maupun bawang merah. “Itu kami lakukan dalam rangka menjaga stok dan ketersediaan menyambut Ramadhan dan Idul fitri 1438 H ini,” pungkas Spudnik Sujono. (RS)