Wamentan Sudaryono Imbau Peternak Sapi di Jawa Timur Segera Vaksinasi untuk Cegah PMK
Wamentan Sudaryono Imbau Peternak Sapi di Jawa Timur Segera Vaksinasi untuk Cegah PMK
Pilarpertanian - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengimbau para peternak sapi di Provinsi Jawa Timur untuk segera melakukan vaksinasi terhadap ternaknya guna mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). Menurutnya, vaksinasi yang dilakukan secara berkala akan meningkatkan ketahanan dan kesehatan sapi, sehingga mencegah wabah PMK yang dapat merugikan peternak.
Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, menjelaskan bahwa vaksin PMK dapat diperoleh melalui dinas peternakan dan kesehatan hewan setempat atau dengan membeli secara mandiri, dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu kurang dari Rp 50 ribu. Ia menyarankan para peternak untuk tidak menunggu bantuan dari pemerintah karena alokasi vaksin yang terbatas dan tidak dapat menjangkau semua peternak di Indonesia.
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang punya ternak sapi, untuk mengadakan vaksinnya sendiri. Tidak perlu menunggu bantuan dari pemerintah karena sekali lagi jumlah yang alokasi vaksin yang disediakan pemerintah tidak bisa menjangkau semua,” ujar Wamentan Sudaryono saat mengunjungi Processing Bird House PT Surya Aviesta, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/1/2025).
Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono menjelaskan bahwa pemerintah telah mengalokasikan 4 juta dosis vaksin, namun jumlah tersebut tidak cukup untuk seluruh populasi sapi di Indonesia.
Oleh karena itu, Wamentan Sudaryono meminta para peternak yang belum terjangkit PMK untuk segera melakukan vaksinasi agar terhindar dari wabah tersebut.
“Punya sapi harganya Rp30 juta, Rp25 juta, Rp50 juta begitu, kan nggak ada artinya (jika terpapar PMK). Bukan berarti kita mengecilkan nilai rupiah, tapi ini kan nilainya sama dengan 1 bungkus rokok saja kan nggak sampai. Jadi sekali lagi, selain juga nanti di masing-masing dinas itu ada vaksinasi yang memang kita berikan secara gratis, tapi juga kami mengimbau kepada yang belum terkena PMK jangan nunggu sampai kena baru divaksin, nggak ada gunanya,” katanya.
Selain itu, Wamentan Sudaryono mengingatkan agar masyarakat segera melaporkan jika ada indikasi sapi terpapar PMK.
Wamentan Sudaryono menambahkan, laporan yang cepat akan membantu petugas melakukan tindakan isolasi dan pengobatan sesuai prosedur yang berlaku.
“Harus segera lapor supaya bisa langsung ditangani sesuai prosedur. Nanti ada pengobatannya, sapinya langsung di tempat itu langsung diisolasi, langsung dibuatkan treatment pengobatannya. Tapi kuncinya satu, kuncinya harus segera lapor. Intinya itu,” tambahnya.
Pemerintah terus mendorong kesadaran masyarakat untuk bertanggung jawab dalam menangani wabah PMK, demi menjaga kesehatan ternak dan mencegah kerugian yang lebih besar.(BB)