Waspada Serangan Wereng dengan Pengendalian Alami
Waspada Serangan Wereng dengan Pengendalian Alami
Pilarpertanian - Memasuki masa akhir musim penghujan atau masa peralihan seperti sekarang ini, petani lebih dianjurkan agar lebih waspada dan teliti dalam melakukan pengamatan pada areal persawahannya. Pengamatan dini yang dilakukan oleh petani dapat menggiatkan adanya tindakan pencegahan awal atau preventif akan timbulnya serangan hama dan penyakit pada tanaman khususnya tanaman pangan.
Ini yang diingatkan dan disampaikan oleh Tim dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) kecamatan Wagir kabupaten Malang, yang terdiri atas Koordinator BPP Ferly Tambunan, Suhardi penyuluh wilayah Desa Sitirejo, Pramudyanto selaku Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan Deasy Ferisanti selaku mantri tani pada saat melakukan pengubinan di kelompok tani Sri Rejeki 3 yang diketuai Agung Wibowo.
Pada saat itu, Suhardi mengingatkan agar anggota petani dapat lebih teliti dan perhatian pada tanaman yang dibudidayakannya, terlebih kondisi sawah yang terletak diantara bangunan dan lahan tebu yang mengakibatkan cenderung lembab dan harapannya tetap saling berkoordinasi dengan petugas yang ada di lapangan.
Sementara itu, Pramudyanto menyarankan agar serangan dapat dicegah sedini mungkin maka petani dapat melakukan teknik Manajemen Budidaya Padi Sehat (MBPS) dengan menggunakan pengendalian hama secara alami atau menggunakan tanaman Refugia berupa bunga Matahari, jenis tanaman Kenikir yang dapat ditanam disepanjang pematang sawah yang ada. Ini dilakukan karena jenis tanaman Refugia memiliki keunikan pada bentuk, warna yang mencolok dan fungsi sebagai tanaman inang tempat hidup dari musuh alami wereng.
Ditambahkan pula, selain itu, penanaman tanaman ini juga dapat menambah keindahan sepanjang areal persawahan. Dilain itu, Deasy Feri Santi menganjurkan kepada kelompok tani yang ada dapat melakukan permohonan bantuan benih padi yang sesuai dengan kondisi atau keadaan pada saat masa tanam yang berlangsung. Pengajuan permohonan bantuan benih dapat dilakukan oleh kelompok melalui pengajuan Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) kepada Dinas terkait. Jenis varietas tahan wereng juga di anjurkan agar dapat ditanam oleh petani.
Pada saat itu juga dilakukan pengubinan pada areal lahan yang sama milik anggota petani Sri Rejeki 3. Dimana varietas tanaman padi yang di ubin merupakan varietas Pandan Wangi dan sudah ditanam pada saat awal musim penghujan pada tahun kemarin. Pada saat pengubinan, teknik mengubin berupa petakan 2,5 m X 2,5 m sudah disiapkan pada 3 titik sampel dan didapat hasil ubin rata-rata sebesar 5,72 Kg atau setara 9,152 ton/Ha lahan yang di ubin. Didapat juga data hasil ubinan berupa jumlah rumpun sebanyak 144, jumlah anakan pada petak ubin 19, jumlah malai ada 12 dan jumlah bulir gabah yang ada 120 dengan masa tanam hingga panen 100 HST. Dari hasil ubinan tersebut, Agung Wibowo merasakan cukup baik dikarenakan untuk areal lahan yang sama pada tahun sebelumnya mengalami sedikit kenaikan. Selain itu juga lokasi yang tersembunyi atau terletak diantara bangunan dan lahan tebu.
Sementara itu, Ferly Tambunan menyambut kegiatan ubinan dan pengamatan dini ini sebagai suatu kolaborasi yang baik antara stakeholders pertanian yang ada di BPP kecamatan Wagir, dikarenakan dapat menambah percaya petani dalam kegiatan pendampingan dalam kegiatan berbudidaya. Diharapkan kedepan para petani dapat memanfaatkan program Asuransi Pertanian untuk meminimalkan resiko jika ada serangan hama dan penyakit. (Ferly P. Tambunan)
Penulis :
@ Koordinator/ Penyuluh Pertanian Kec. Wagir