Wujudkan Semangat Kolaborasi dan Inovasi, Museum Tanah dan Pertanian Kementan Gelar Sarasehan Museum se-Indonesia 2025
Wujudkan Semangat Kolaborasi dan Inovasi, Museum Tanah dan Pertanian Kementan Gelar Sarasehan Museum se-Indonesia 2025
Pilarpertanian - Museum Tanah dan Pertanian mengadakan acara Sarasehan Museum se- Indonesia yang digelar pada Selasa, 8 Juli 2025 secara hybrid di Museum Tanah dan Pertanian (Mustani), Kota Bogor. Mengangkat semangat kolaborasi dan inovasi, kegiatan ini diikuti oleh 46 peserta secara luring dan 147 peserta daring dari berbagai museum, lembaga, di seluruh Indonesia. Acara ini mempunyai tema “Peran Museum Dalam Rangka Adaptasi terhadap Program Pemerintah yang Dinamis”.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman berharap museum tersebut dapat menginspirasi anak muda Indonesia untuk membangun pertanian. “Kami ingin pemuda-pemuda, siapapun yang datang ke museum ini, tidak saja belajar pertanian Indonesia di masa lalu, tapi juga masa sekarang, dan optimistis menatap ke depan. Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045,” kata Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Idha Widi Arsanti hadir dalam kegiatan tersebut untuk memberikan arahan dan membuka secara resmi kegiatan sarasehan. Dalam arahannya, beliau menegaskan peran strategis museum dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui edukasi lintas usia, mulai dari anak usia dini hingga dewasa. Museum, khususnya Mustani, diharapkan dapat menjadi wahana pembelajaran, riset, dan rekreasi yang mampu menanamkan kecintaan terhadap pertanian sejak dini, ujar Santi.
Acara ini diawali dengan laporan penyelenggara dari Kepala Mustani, Anes Nasrullah dan sambutan Kepala BPPSDMP, kemudian dilanjutkan dengan agenda utama sarasehan yaitu Talkshow. Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber utama yakni Siswanto (Pamong Budaya Ahli Utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Dedi Nursyamsi (Penyuluh Pertanian Ahli Utama Kementerian Pertanian), dan Firdaus (Kepala Dinas Pariwisata Kota Bogor).
Ketiganya menyampaikan materi strategis seputar pengelolaan museum, relevansi pertanian dalam sejarah dan masa depan, serta sinergi antara pariwisata dan pelestarian budaya. Tidak kalah penting, diskusi kelompok (FGD) yang menjadi bagian dari rangkaian acara menghasilkan rekomendasi untuk pengembangan program-program edukatif yang dapat menjangkau semua kalangan masyarakat.
Sarasehan Museum se-Indonesia 2025 menjadi momentum strategis untuk meneguhkan posisi museum sebagai garda depan dalam edukasi budaya dan ketahanan pangan nasional, sejalan dengan visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.(ND)