Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

12 February 2020

2020, Kementan Targetkan Ekspor Kunyit 8.015 Ton

2020, Kementan Targetkan Ekspor Kunyit 8.015 Ton
Foto: Kunyit hasil pertanian Indonesia
12 February 2020

2020, Kementan Targetkan Ekspor Kunyit 8.015 Ton

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Melalui Program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (GRATIEKS) Pertanian, Mentan Syahrul Yasin Limpo menargetkan ekspor komoditas pertanian meningkat 3 kali lipat. Tak terkecuali untuk komoditas kunyit di tahun 2020 ditargetkan ekspor mencapai 8.015 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu realisasi dari target ekspor tahun ini, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan melepas ekspor kunyit sebanyak 110 ton senilai Rp 1,8 M ke India pada Selasa (11/2) di Ponorogo. Kunyit Asal Jawa Timur tersebut diekspor oleh CV Berkah Jaya dalam bentuk simplisia. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pasalnya CV Berkah Jaya telah mengekspor berbagai komoditas biofarmaka sejak 2017.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gigih, Direktur CV Berkah Jaya mengungkapkan bahwa pihaknya sudah ekspor kunyit sejak 2017 ke India. Untuk tahun ini ditargetkan ekspor 1.000 ton. Namun demikian, jumlah itu belum mampu memenuhi permintaan pasar dari India. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Permintaan kunyit dari India itu sebenarnya 5.000 ton per tahun, namun kami baru mampu memenuhi kurang lebih 1.000-1.100 ton,” ujar pemuda usia 28 tahun itu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Perbenihan Hortikultura yang juga merangkap sebagai Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Sukarman disela-sela pelepasan ekspor tersebut menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi peran swasta seperti yang telah dilakukan CV Berkah Jaya. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami harap CV Berkah Jaya bisa terus meningkatkan volume ekspor dan memperluas jaringan pasarnya untuk mendukung Gratieks,” kata Sukarman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sukarman juga menyampaikan, untuk mencapai target ekspor tersebut Direktorat Jenderal Hortikultura melalui Program Pengembangan Kawasan Tanaman Obat, mengalokasikan 700 hektare untuk budidaya biofarmaka. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tidak hanya itu, Kementan juga mendorong petani atau pelaku usaha untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Di sisi hilir pemerintah bersama pelaku usaha juga aktif mengikuti pameran dagang di berbagai negara guna memperluas pasar ekspor,” pungkasnya. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *