Panen Padi di Yogya Dipastikan Berlangsung Tiap Hari hingga Maret
Panen Padi di Yogya Dipastikan Berlangsung Tiap Hari hingga Maret
Pilarpertanian - Pilar – Produksi padi dan stok beras di Yogyakarta dipastikan aman hingga Maret ke depan, setelah seluruh kabupaten menyatakan mulai panen bulan ini hingga panen raya pada Maret 2018 dengan estimasi lahan siap panen rata-rata 30.000 per bulan yang berlangsung mulai Januari ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal itu dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Momon Rusmono di Kabupaten Sleman, Yogyakarta usai panen di Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan didampingi Bupati Sri Purnomo dan Staf Ahli Mentan, Ani Andayani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya sudah enam hari melakukan panen padi, dan hari ini yang kedua setelah di Kabupaten Gunung Kidul, dan besok di Kabupaten Kulonprogo sehingga dapat dipastikan tiada hari tanpa panen padi di seluruh Yogyakarta hingga panen raya pada Maret mendatang,” kata Momon Rusmono.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dia menambahkan, total luas panen Januari 2018 di Yogyakarta mencapai 30.000 hektar, dan 5.000 hektar di antaranya berada di Sleman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Momon Rusmono mengatakan kegiatan panen bersama petani, dihadiri oleh para pejabat terkait membuktikan bahwa safari panen oleh jajaran Kementan untuk memastikan kondisi lapangan, dan mengabarkan kepada masyarakat bahwa meski di masa paceklik pada November sampai Januari 2018 seperti saat ini di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Yogyakarta tetap ada panen dan stok beras cukup.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pernyataan Momon dibenarkan oleh petani setempat seperti dikemukakan Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tanirejo, Lipur seraya mengharapkan pemerintah tidak mengimpor beras, karena kebijakan tersebut akan merugikan para petani di Yogyakarta dan seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tampak hadir Dandim 0732 Sleman Letkol (Arm) Joko Sudjarwo; Kepala Dinas Pertanian Yogyakarta, Maman Suherman; Kepala Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Ali Rachman; Kepala Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Pusdiktan, Teddy Rachmat Mulyadi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Produktivitas padi lokal yang dipanen di Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan adalah 7,4 ton gabah kering panen (GKP) atau 6,3 ton gabah kering giling (GKG) per hektar. Luas lahan siap panen untuk Januari 2018 sekitar 100 hektar dari total lahan 300 hektar di Desa Madurejo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Momon menambahkan bahwa panen hari ini menunjukkan kepada kita bahwa produksi padi di Yogyakarta tergolong aman. “Besok pagi kami akan melanjutkan kegiatan panen di Kabupaten Kulonprogo, sehingga impor beras tidak perlu karena panen padi masih berlangsung di provinsi-provinsi lain termasuk Yogyakarta.”
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, terjaganya produksi padi di Kabupaten Sleman dan Provinsi Yogyakarta karena sinergi pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin dan meningkatkan produksi padi. Misalnya, untuk mengantisipasi dampak paceklik, pemerintah telah menyalurkan bantuan cukup banyak ke petani, seperti pompa air, traktor dan benih berkualias, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung dan lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pendampingan dan terjun kelapangan pun dilakukan secara masif untuk memantau perkembangan tanaman padi. Kementan bersama pemerintah daerah terus memberikan bimbingan dan pengawalan serta usaha peningkatan produksi dan peroduktifitas padi. Jadi proses produksi berjalan lancar,” kata Momon Rusmono.(JH).