Percepatan Standarisasi Sertifikasi Kompetensi Yang Profesional Untuk Menghasilkan SDM Pertanian Yang Kompeten dan Berdaya Saing
Percepatan Standarisasi Sertifikasi Kompetensi Yang Profesional Untuk Menghasilkan SDM Pertanian Yang Kompeten dan Berdaya Saing
Pilarpertanian - Pilar – Dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan percepatan sertifikasi kompetensi, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melakukan Koordinasi, Sinkronisasi Standardisasi dan Sertifikasi Profesi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Perlu percepatan standarisasi sertifikasi profesi bidang pertanian, untuk menghasilkan sumber daya manusia pertanian yang kompeten, dan berdaya saing,” kata Kepala BPPSDMP, Momon Rusmono dalam Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian yang diselenggarakan di Hotel D'Anaya, Bogor – Jawa Barat, pada Selasa (30/1/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Momon, sistem standarisasi sertifikasi profesi bidang pertanian sejalan dengan harapan Presiden Joko Widodo yang disampaikan dua bulan lalu pada acara penyerahan sertifikat profesi kepada 5.000 calon tenaga kerja di Kementerian Ketenagakerjaan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ia mengatakan Presiden akan memfokuskan pembangunan tahun 2019 pada sumber daya manusia yang berbasis kompetensi, melalui pendidikan dan pelatihan vokasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Presiden menyampaikan sudah tiga tahun berorientasi pada infrastruktur, di tahun 2019 ini akan beorientasi pada sumber daya manusia berbasis kompetensi,” kata Momon.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pernyataan presiden tersebut diperkuat lagi oleh Menteri Keuangan dalam pertemuan dengan sejumlah pejabat Eselon I yang membidangi sumber daya manusia pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal yang disampaikan Menteri Keuangan, kata Momon, pembangunan sumber daya manusia ke depannya menjadi perhatian khusus terutama di sektor pertanian, karena saat ini kita sudah tidak dapat terus menerus mengandalkan sumber daya alam yang melimpah, kalau sumber daya manusianya tidak kompeten mengelola SDA dengan baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“SDM yang kompeten dan berdaya saing menjadi tugas kita bersama, jangan sampai BPPSDMP lengah, presiden sudah mengamanatkan itu, Menteri Keuangan yang punya uang juga ngomong begitu,” kata Momon.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
BPPSDMP sebagai lembaga yang membidangi SDM di Kementerian Pertanian bertugas untuk meningkatan kompetensi dan daya saing SDM Pertanian, melalui balai diklat, serta sekolah pertanian yang dimiliki.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
SDM pertanian yang dihasilkan oleh BPPSDMP seperti penyuluhan pertanian, peternakan, tenaga medik dan paramedik bidang kesehatan hewan, serta mahasiswa sekolah tinggi pertanian, dan lain sebagainya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk menghasilkan sistem standarisasi sertifikasi profesi bidang pertanian, BPPSDMP bermitra dengan sejumlah pemangku kepentingan lainnya seperti Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), perguruan tinggi, lembaga pendidikan dan pelatihan, serta Lembaga Sertifikasi Pertanian (LSP).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan terbentuknya sistem standarisasi sertifikasi profesi bidang pertahian nantinya diharapkan dapat membantu BPPSDMP mengembangkan maupun menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sektor pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“SKKNI dan KKNI ini nantinya akan digunakan oleh lembaga diklat, pelatihan dan lembaga pendidikan untuk menyusun kurikulum, materi pembelajaran,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan kurikulum yang terstandarisasi SKKNI dan KKNI nantinya lulusan yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan di bawah Kementerian Pertanian sudah sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sehingga begitu lulus mereka tidak hanya sudah siap masuk dunia usaha dan industri, tetapi juga siap menjadi wirausaha di bidang pertanian,” tutup Momon. (RZA)