Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

04 February 2018

Harga Jagung Jatuh Bulog Harus Turun

Harga Jagung Jatuh Bulog Harus Turun
04 February 2018

Harga Jagung Jatuh Bulog Harus Turun

Pilarpertanian - Pilar – Program Upaya Khusus Kementerian Pertanian (Kementan) sukses meningkatkan produksi jagung. Beberapa daerah sedang panen sehingga luas panen jagung pada Januari 2018 sekitar 770 ribu ha dan Februari ini sekitar 1 juta hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Namun, harga jagung saat ini di beberapa daerah yang merupakan sentra produksi turun di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP). Hal ini terungkap dari data Pusat Informasi Pasar (PIP) per tanggal 2 Februari 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tercatat, penurunan harga jagung terjadi di Kabupaten Bireun Rp 3.100 per kg, Gayo Lues Rp 2.900, Asahan Rp 2.500, Barito Selatan Rp 2.500, Tapin Rp 2.800 dan Minahasa Selatan Rp 2.700.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selain itu, penurunan harga jagung di bawah HAP pun terjadi di kabupaten sentra produksi Sulawesi Selatan, yaitu Bantaeng mencapai Rp 2.900 dan Jeneponto Rp 2.800 per kilogram,” kata Ketua Umum KTNA Nasional di Jakarta, Minggu (4/2/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami juga dapat laporan bahwa harga jagung pun jatuh di Kabupaten Kuningan dan Sulawesi Utara. Di Sulawesi Utara harga jagung kadar air 17 persen hanya Rp. 2.200 per kilogram,” sambungnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adapun sesuai dengan Permendag Nomor 47/M-DAG/PER/2017 tentang Harga Acuan Pembelian (HAP) di petani untuk jagung dengan kadar air 15 persen yakni Rp 3.150 per kg.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Winarno menilai penurunan harga jagung ini harus segera disikapi agar tidak membuat petani merugi. Sebab dapat berdampak pada gagalnya upaya pemerintah dalam mewujudkan amanah Nawacita Jokowi-JK yakni mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Harga di bawah HAP berdampak nyata pada kesejahteraan petani dan menggagalkan visi Nawacita Jokowi. Apalagi pesan Presiden Jokowi bahwa petani tidak boleh merugi, harus sejahtera,” tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kuncinya Bulog dan semua pihak harus turun membelinya,” imbuhnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Akan hal ini, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementan, Agung Hendriadi menegaskan selain berkomitmen meningkatkan produksi, juga menjamin kesejahteraan petani. Karen itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog agar menyerapnya sesuai HAP.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami juga akan mendorong perusahaan pakan ternak yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) untuk membeli jagung petani,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Agung menyebutkan padahal harga jagung di beberapa daerah atau sentra produksi lainnya sangat menguntungkan petani atau di atas HPP. Misalnya di Kabupayen Bima mencapai Rp 4.000 per kg, Mandailing Natal Rp 3.400, Serdang Bedagai Rp 3.300, Ogan Ilir Rp 4.600, dan Garut Rp 3.400 per kg.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Petani tidak boleh rugi, untuk itu harga di semua daerah minimal sama dengan HAP,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, pada Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan beberap hari lalu (1/2), Menteri Perdagangan, Enggartyasto Lukita menegaskan akan menugaskan Bulog untuk menyerap empat komoditas pangan strategis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami akan menugaskan agar Bulog agar serap empat pangan strategis yaitu yakni padi, jagung, cabai dan bawang merah,” katanya.(RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *